inimanado.com, Amurang — Sebanyak 31 ribu warga nusa utara (warga Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menetap di negara tetangga Filipina. “Yang benar bukan eksodus, tapi moyang mereka memang sudah lama tinggal dan hidup di Filipina. Itu sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu,” kata Gubernur Sinyo Harry Sarundajang, Sabtu (16/5). Profesi warga nusa utara di negara tetangga tersebut, kata dia, menjaga kebun-kebun milik mereka, sementara status kewarganegaraannya ber-KTP Indonesia maupun Filipina karena rata-rata lahir di sana. “Jadi yang ada di sana bukan hanya 14 ribu tapi 31 ribu sesuai data yang ada pada kami,” jelasnya seraya menambahkan kehidupan mereka tidak miskin, berkebun dan ada yang menetap dan pulang pergi. Gubernur menambahkan pemerintah Indonesia (Provinsi Sulut) dengan Filipina telah menjalin hubungan harmonis sejak lama. “Saya sudah beberapa kali diundang pemerintah Filipina berkunjung dan bertemu langsung melihat aktifitas mereka. Mereka baik-baik saja, karena hubungan sejarah dan budaya sudah lama terjalin baik sehingga mereka merasa betah,” ujarnya. (Yudi)
Related Articles
Launching COE dihadiri Wabup Rusdi Gumalangit
INIBOLTIM – Festival Danau Mooat masuk dalam Calender of Event (CoE) North Sulawesi 2018. Hal itu terungkap saat launching CoE, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw, di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Selasa (27/2) kemarin. Wakil Bupati Kabupaten Boltim Rusdi Gumalangit, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan kesiapan Pemkab Boltim untuk […]
Pihak ASDP Bitung Tunda Keberangkatan Kapal Fery KMP Bawal, Diakibatkan Cuaca Buruk
Inimanado.Com – Akibat curah hujan dan tingginya gelombang laut, maka pihak ASDP Bitung menunda keberangkatan Kapal Fery tersebut yang ada di dermaga ASDP Bitung. Saat ditemui Inimanado.Com, Kamis (26/01), GM ASDP Bitung Fahmy Alweni mengatakan untuk keberangkatan kapal yang akan menujuh ke Tobelo harus ditunda duluh, ” Saat berkoordinasi dengan pihak BMKG Sulut, mereka mengatakan […]
Penambang Pasir Secara Ilegal Marak di Minsel
INIMINSEL-16/03/2018 Gerakan perusak lingkungan yaitu penambang pasir yang marak di Kecamatan Amurang Kab.Minahasa Selatan (Minsel) yang di duga tidak mengantongi izin yang lengkap kini mulai di keluhkan para pemerhati lingkungan. Terpantau media ada beberapa titik di Desa Kilometer Tiga kec.Amurang Minsel, nampak dilokasi penambangan pasir yang beroperasi setiap hari,dengan tidak memikirkan dampak kerusakan lingkungan dan […]