Berita Utama PENDIDIKAN

Pihak Fispol Unsrat Bantah Dituding Dapat “Jatah-jatahan” Dari Pedagang

Dr. Drs. Novi R. Pioh
Dr. Drs. Novi R. Pioh

Inikampus- Mengenai polemik yang terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, tentang penudingan kepada Pihak Fakultas mendapatkan jatah dari pedagang yang berjualan dilingkungan Fispol, ternyata keliru, Kamis (22/12).

Menurut Dr Drs Novi R Pioh selaku Dekan Fispol Unsrat, bahwa tidak ada namanya jatah-jatahan atau pemberian dari pedagang untuk pihak Fakultas. “Kami dari pihak Fakultas sangat sensitif mengenai pungutan liar (pungli), untuk itu Saya memperjelas bahwa mengenai penudingan ada jatah-jatahan untuk Fakultas, itu tidak benar,” ungkap Pioh.

Lanjut dikatakan mantan Wakil Dekan (WD) 2 ini, kalaupun ada pedagang memberikan sesuatu, seperti kue atau bungkusan makanan nasi, semua itu tidak ada unsur paksaan. Pedagang saja yang memberikan secara cuma-cuma (sukarela),” ungkap Pioh.

Tambahnya, mengenai memberikan jatah ke Fakultas untuk mempermulus pengurusan berkas pedagang, itu tidak ada sangkut-pautnya, karena pengurusan berusaha (berdagang) di Fakultas, semuanya di tanggulangi oleh Pihak Rektorat.

“Pihak Fakultas tidak membeda-bedakan pedagang yang berusaha di lingkungan Fispol, semua diperlakukan sama. Untuk itu, tidak ada yang namanya memberikan jatah lalu berkas dipermulus, karena kami hanya menyodorkan usaha sesuai ketentuan atau tidak dan yang menentukan pihak Universitas,” tegas Pioh.

Sebagaimana diketahui, dalam pengurusan perijinan untuk berdagang di suatu lingkungan akademik, harus mendapat ijin dari Kementerian Keuangan. Fakultas hanya menyodorkan sesuai atau tidak ketentuannya, yang merekomendasikan pihak Rektorat (Universitas) dan yang mengeluarkan ijin adalah Pihak Kementerian Keuangan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan 2 Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Revo Tampi juga menanggapi, bahwa bungkusan nasi atau kue yang diberikan pedanggang itu bukan Jatah Fakultas, tapi inisiatif mereka sendiri.

“Dari Fakultas tidak pernah meminta-minta kepada pedagang, kalaupun ada pedagang yang memberikan makanan dan minuman ke pihak Fakultas, itu bukan Jatah tapi inisiatif mereka,” tutup Tampi.
(dyL)