Berita Utama PENDIDIKAN

Pacu Kualitas UNSRAT, Prof Kumaat Gandeng AS Ciptakan Peneliti Bertaraf Internasional

ITB

Foto bersama, Unsrat berkolaborasi untuk Innovative Technology dengan ITB
Foto bersama, Unsrat berkolaborasi untuk Innovative Technology dengan ITB

Inimanado- Kiprah Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat selaku Rektor Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado, tak henti-hentinya berkibar. Terungkap, upaya Rektor Perempuan pertama UNSRAT ini, dalam meningkatkan implementasi tri dharma perguruan tinggi di bidang penelitian.

Saat dikonfirmasi Wartawan, menurut Rektor UNSRAT yang kerap disapa akrab Prof Kumaat, bahwa bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir dan Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Brian McFeeters, telah meluncurkan kegiatan USAID’s Sustainable Higher Education Research Alliances Program (USAID SHERA) senilai $20 Juta Dolar AS dalam bentuk hibah penelitian untuk lima perguruan tinggi di Indonesia, Selasa (21/03).

“Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dalam menghasilkan penelitian-penelitian bertaraf internasional,” ujar Prof Kumaat.

Lanjut dikatakan Srikandi UNSRAT ini, dengan adanya Kolaborasi Riset atau Center for Collaborative Research (CCR) yang diusung USAID SHERA, akan menjadi wadah para akademisi, peneliti, Pemerintah Daerah, pihak swasta dan NGO di Indonesia. “Saya berharap akan menghasilkan penelitian-penelitian bertaraf internasional di UNSRAT,” cetus Prof Kumaat.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Brian McFeeters, memaparkan bahwa harus ada sinergitas antara lembaga – lembaga terkait. Artinya, harus ada kerjasama antara lembaga pendidikan AS dan Indonesia.

“Kemitraan antara lembaga pendidikan tinggi di AS dan lembaga lainnya seperti Unsrat di Indonesia diharapkan akan meningkatkan kemampuan peneliti dan daya dukung lingkungan penelitian di Indonesia,” tandas DCM McFeeters.

Sebagaimana diketahui, inisiasi kolaborasi riset antara ITB dan UNSRAT telah dilakukan.

“Kami telah memulai kolaborasi ini dengan ITB. Kerjasama riset sistem transportasi yang terintegrasi di Indonesia timur adalah riset yg telah disepakati” pungkas Prof Kumaat.
(*/dyL)