Berita Utama DINAMIKA DAERAH

Dunia Internasional Lirik Produk Hutan Minsel

 

hutan Minsel ikut dilirik organisasi dunia sayangnya hutan ini mulai dibabat oleh orang orang yang tidak bertanggugn jawab tanpa ada reboisasi
hutan Minsel ikut dilirik organisasi dunia sayangnya hutan ini mulai dibabat oleh orang orang yang tidak bertanggugn jawab tanpa ada reboisasi

Inimanado – Produk hutan Kabupaten Minsel ternyata ikut dilirik dunia internasional. Terbukti suatu organisasi dunia yang bergerak dalam produk hutan yakni International Tropical Timber Organization (ITTO) organisasi dibawah naungan PBB belum lama ini mengadakan kunjungan ke Minsel dengan tujuan untuk bekerja sama terkait produk hutan dari Kabupaten Minahasa Selatan.

tim dari organisasi dunia yang berkunjung ke Minsel
tim dari organisasi dunia yang berkunjung ke Minsel

Salah satu yang menjadi perhatian ITTO ini adalah kayu cempaka. Organisasi ini bersedia dikelola dan dikembangkan oleh ITTO. Dimana untuk mengembangkan 10 Hektar kayu Cempaka Wasian jadi Pohon Induk. Adapun tim PBB ITTO yang langsung di jemput di kantor Bupati, masing-masing DR.Hwan Oxima, Manager Project ITTO,DR.Horas Sidabutar, International Consultan, Ir. M.Abidin , MSI.Kepala  BPLH dan HUT, Irfan Cahyadi, SHut,MSI. Rombongan ITTO tersebut diterima langsung oleh Assiten Satu Drs Ben B. Watung diruang kerjanya, pada Kamis(19/5) dan Kepala Dinas Kehutanan Ir Frans Tilaar Msi,Kabag SDA Viona.

Kasubag Kerja Sama Multilateral II Biro kerja sama Luar Negeri Irfan Cahyadi, mengatakan Minsel adalah daerah pengembangan Rumah Panggung dengan sistem pengolahan kayu troipkal, sehingga inilah yang menjadi daya tarik sehingga ITTO berkunjung ke Minsel.   Tim langsung meninjau lokasi Hutan,karena hutan di Minsel merupakan kawasan hijau terbaik di indonesia,yaitu kecamatan Tareran yang memiliki luas ÷ 4.R.Ha,dan kawasan hutan Liandok Tompaso Baru.

Ibu Bupati Christiany Euginia Paruntu SE menyambut baik kerja sama ini, di mana Minsel merupakan kawasan Hutan yang tahun kemarin di datangi Menteri Kehutanan RI,serta penghargaan Juara satu Penanaman Pohon di indonesia yang di serahkan oleh Presiden RI.Jokowi Dodo. Untuk itu Bupati berharap kerja sama Kayu Cempaka Wasian di minsel ini benar-benar menjadi icon terpenting yang harus di ketahui masyarakat di Kabupaten Minsel. “Ini juga benar-benar menjadi icon terpenting yang harus diketahui masyarakat diDaerah ini,”kata Bupati Tetty.

Perlu Diketahui

ITTO merupakan suatu organisasi kerjasama antar Pemerintah negara-negara produsen dan konsumen di bidang komoditi kayu tropis. Organisasi ini telah menyatukan negara produsen dan negara konsumen untuk membahas dan mempertukarkan informasi secara transparan dan menyusun kebijakan tentang segala aspek ekonomis kayu tropis dunia. Tujuan ITTO antara lain adalah untuk memberikan kerangka efektif bagi konsultasi kerjasama internasional dan penyusunan kebijakan antara semua negara anggota menyangkut semua aspek yang terkait dengan perekonomian kayu dunia, dan menunjang proses pembangunan hutan yang berkelanjutan. Organisasi yang beranggotakan 59 negara produsen dan konsumen kayu tropis tersebut, telah mewakili sekitar 80% hutan tropis dunia dan 90% perdagangan kayu tropis global.

Secara struktur organisasi, ITTO memiliki Dewan yang disebut International Tropical Timber Council (ITTC). ITTC beranggotakan seluruh negara anggota dan dibagi menjadi 2 caucus, yakni caucus/kelompok negara-negara produsen dan caucus negara-negara konsumen dimana masing-masing caucus mempunyai jatah 1000 suara di ITTC. Dari masing-masing caucus, suara negara anggota, secara proporsional dihitung berdasarkan kontribusi iuran tahunan, pangsa pasar bagi konsumen, dan berdasarkan luas hutan tropis bagi produsen. Dalam pelaksanaan kegiatannya, organisasi ITTO juga didukung oleh sebuah Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif. Posisi Direktur Eksekutif ITTO sejak akhir 1999 dijabat oleh Dr. Manoel Sobral Filho dari Brasil. ITTO berkedudukan di Yokohama, Jepang. Organisasi ini juga mempunyai beberapa pegawai regional di Amerika Latin dan Afrika untuk melakukan tugas monitoring proyek dan tugas-tugas lainnya.

Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, ITTO berlandaskan pada suatu perjanjian internasional kayu tropis atau International Tropical Timber Agreement (ITTA).

TUJUAN ITTO

Tujuan ITTO sebagaimana tertuang dalam ITTA 1994 dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Menyediakan suatu kerangka kerja yang efektif untuk konsultasi, kerjasama internasional dan pengembangan kebijaksanaan diantara seluruh Negara anggota berkenaan dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan dunia ekonomi kayu;
  2. Menyediakan suatu forum konsultasi untuk memperkenalkan praktik-praktik perdagangan kayu yang tidak diskriminatif;
  3. Menyumbangkan proses pembangunan yang berkelanjutan;
  4. Meningkatkan kapasitas negara-negara anggota dalam menerapkan suatu strategi untuk mencapai ekspor kayu tropis dan produk-produk kayu dari pengelolaan sumber secara berkelanjutan;
  5. Mengembangkan ekspansi dan diversifikasi perdagangan internasional kayu tropis dari sumber daya yang terbarukan, dengan memperbaiki kondisi struktur pasar internasional.
  6. Mendukung pengembangan Research and Development dengan suatu maksud memperbaiki pengelolaan hutan dan penggunaan kayu secara efisien, dan juga meningkatkan kapasitas, dengan cara menghemat dan meningkatkan nilai hutan lainnya dalam memproduksi kayu hutan tropis.
  7. Mengembangkan arah mekanisme dalam menetapkan sumber-sumber pendanaan tambahan dan sumber pendaaan baru, serta keahlian yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas negara-negara produsen guna mencapai tujuan perjanjian ITTA.
  8. Memperbaiki market intelligence dengan suatu maksud untuk memastikan adanya transparansi yang lebih baik di pasar kayu internasional, termasuk kumpulan, himpunan dan penyebaran data perdagangan, termasuk juga data yang berkaitan dengan spices yang diperdagangkan.
  9. Mengembangkan peningkatan dan pemrosesan lebih lanjut kayu tropis dari sumber hutan yang dapat diperbaharui di negara produsen anggota ITTO, dengan maksud untuk memajukan industrialisasi di negaranya. Dengan demikian, diharapkan akan meningkatkan kesempatan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan dari ekspor.
  10. Mendorong negara-negara anggota untuk mendukung dan mengembangkan industri kayu tropis, dengan melakukan kegiatan penghijauan dan pengelolaan hutan, dan juga merehabilitasi lahan hutan yang rusak.
  11. Memperbaiki pasar dan distribusi ekspor kayu tropis dari pengelolaan sumber hutan yang dapat diperbaharui.
  12. Dalam kontek perdagangan kayu tropis, ITTO mendorong negara-negara anggotanya untuk mengembangkan kebijaksanaan nasionalnya dengan tujuan pemanfaatan dan konservasi sumber daya hasil hutan dan sumber genetiknya secara teratur, serta dalam upaya memelihara keseimbangan ekologi di wilayahnya.
  13. Meningkatkan akses dan transfer teknologi di bidang kerjasama teknik dalam rangka menerapkan tujuan ITTA.
  14. Mendorong kepada negara-negara anggota untuk saling memberikan informasi mengenai perkembangan pasar kayu internasional.