Berita Utama PENDIDIKAN

Kumaat Sambangi Makassar..! PTN se-Indonesia Timur Deklarasikan Jaga Keutuhan NKRI

Konferensi Pers
Konferensi Pers

Inikampus- Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KPTN-KTI) yang beranggotakan 29 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), telah menyatukan tekad menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Suasana saat Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat menandatangani perjanjian jaga keutuhan NKRI
Suasana saat Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat menandatangani perjanjian jaga keutuhan NKRI

Seperti yang dilansir melalui siaran Pers Kementerian Ristek Dikti, bahwa KPTN-KTI menggelar dialog dan deklarasi pernyataan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, yang berlangsung di Universitas Hassanudin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/06).

Rektor Unsrat Prof Dr r Ellen Joan Kumaat saat berbincang dengan Menristekdikti Mohamad Nasir
Rektor Unsrat Prof Dr r Ellen Joan Kumaat saat berbincang dengan Menristekdikti Mohamad Nasir

Pada kesempatan itu, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu yang bertindak sebagai tuan rumah dalam deklarasi mengatakan, bahwa KPTN-KTI berpegang teguh pada konsep UUD 1945 dan Pancasila. Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan PTN baru, maupun yang sudah lama berdiri. Juga, mengalami kenaikan jumlah yang signifikan dalam meningkatkan bela Negara.

Dekan FMIPA Unsrat, Sekretaris BEM Unsrat, Menristekdikti Muhammad Nasir, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat dan Ketua BEM Unsrat
Dekan FMIPA Unsrat, Sekretaris BEM Unsrat, Menristekdikti Muhammad Nasir, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat dan Ketua BEM Unsrat

Lanjut dikatakannya, PTN-KTI ingin menunjukkan semangat dalam satu kesatuan dengan menjunjung tinggi NKRI, dan ingin menggandeng partisipasi aktif dari masyarakat dimana sudah selayaknya semua menyatakan sikap, dengan Meningkatkan pembinaan karakter tentang bahaya radikalisme kepada mahasiswa. “Kami tidak akan pernah luntur dan tidak akan melemah dengan upaya apa saja yang akan mengganggu NKRI,” cetus Dwia.

Dari informasi yang diperoleh, sebagai wujud cinta dan kesetiaan kepada Negara dengan menjaga bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 guna mengantisipasi dari radikalisme, Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin juga Menyampaikan aspirasinya dalam Deklarasi Konsorsium PTN-KTI.

“Penting bagi kita memberi pesan kepada anak bangsa sebagai penerus bangsa, dengan menjaga dan menuntun pada keutuhan Pancasila,” tutur Dwia.

Beliau selalu mengingatkan Pancasila adalah dasar negara NKRI. Pancasila dalam menopang kokohnya NKRI, maka dalam setiap babakan sejarah Bangsa Indonesia senantiasa muncul berbagai upaya untuk menggoyahkan keutuhan NKRI dengan mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Sejauh ini seluruh rakyat Indonesia tetap berkomitmen teguh untuk berpedoman pada Pancasila sehinga berhasil mengamankan NKRI.

Sementara itu, Menristekdikti Mohamad Nasir juga menegaskan akan peran penting kampus untuk menjaga keutuhan Negara. “Deklarasi ini saya anggap penting sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang dapat melemahkan ideologi dan dasar negara,” tegas Nasir, saat acara yang dihadiri oleh sekitar 500 mahasiswa ini.

Tambahnya, segala upaya bersama harus dilakukan dalam meningkatkan kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan kampus, untuk menjaga, melestarikan, dan membangun keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia. Antara lain menurutnya adalah pengembangan kurikulum.

“Mungkin saja nanti pendidikan agama dan pancasila itu tidak hanya di semester awal, tapi justru di semester akhir, supaya ketika nanti akan lulus, jiwa dan penghayatan pancasila dan agama akan terus teringat dan tertanam dengan baik,” kata Nasir.

Tampak hadir dalam kegiatan ini, Presidium KPTN-KTI yang diketuai oleh Rektor Unmul Masjaya, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, seluruh Pejabat Eselon I Sekretaris Jenderal Ainun Na’im, Direktur Jendral Intan Ahmad, Direktur Jenderal Dimyati, SA Agus Puji Prasetyono, di lingkungan Kemenristekdikti, Direktur anggota KPTN-KTI di Universitas Hassanudin, serta Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat dan para Rektor lainnya.
(*/dyL)