Inimanado- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Manado, angkat bicara soal adanya tudingan, yang mengindikasikan peran oknum pegawai Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, terkait jual beli nilai. Ketua Badan Pengurus (BPC) GMKI Manado, Hizkia Sembel menuturkan, praktek jual beli nilai di lembaga pendidikan ternama Kota Nyiur Melambai ini, bukan hanya mengecewakan Mahasiswa. Tapi, alumni bahkan seluruh civitas Unsrat, serta Masyarakat Sulawesi Utara pun, turut diresakan.
“Perguruan tinggi merupakan kebanggaan Masyarakat Sulut. Jadi harusnya, praktek nakal ini, tak harus terjadi. Bahkan, mestinya Mahasiswa tidak boleh sepenuhnya disalahkan dan dijadikan tumbal dalam praktek jual beli nilai ini,” ujar Sembel.
Lanjut dikatakan alumni Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat ini, pihak Unsrat harus menelusuri apabila terbukti ada oknum pegawai Unsrat yang bermain. “Jika ada oknum pegawai yang melakukan praktek jual beli nilai. Maka Rektor Unsrat lah yang harus bertanggung jawab,” tutur Sembel.
Tambahnya, Mahasiswa tidak akan mungkin ikut transaksi jual beli nilai, apabila tidak ada kesempatan yang diberikan para oknum nakal. “Kami Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Manado, bersama beberapa Organisasi Mahasiswa (ormawa) di Unsrat, telah membentuk tim untuk menelusuri kasus jual beli nilai ini. Saat ini, memang sedikit kesulitan. Karena transaksinya melibatkan pihak ketiga hingga pihak keempat, namun kami akan terus berusaha telusuri hingga mengetahui oknum-oknum nakal dibalik transaksi jual beli nilai ini,” ungkap Sembel.
Selain itu juga, tim investigasi akan bekerja keras. Sehingga dapat diketahui aliran uang ini. “Jika sampai dugaan ini benar. Maka permasalahan ini, akan kami laporkan. Sehingga pihak Universitas, bertanggung jawab. Intinya, bukan hanya Mahasiswa yang selalu disalahkan,” pungkas Sembel.
(dyL)
