DINAMIKA DAERAH PEMERINTAHAN

22 Warga Manado Hilang, Diduga Jadi Korban Trafficking

Ilustrasi
Ilustrasi

Dalam tiga tahun terakhir, puluhan orang dilaporkan hilang. Berdasar data Manado’>Polresta Manado, sebanyak 20 orang dilaporkan hilang pada tahun 2013. Setahun kemudian, 2014, meningkat jadi 30. Bahkan di 2015 ini, periode Januari-Juni, sudah ada 22 orang dilaporkan hilang. Laporan orang hilang didominasi oleh remaja putri. Dari 22 orang yang dilaporkan hilang pada Januari-Juni 2015, sebanyak 15 di antaranya adalah anak baru gede, cantik dan gadis. Menariknya, beberapa kasus orang hilang ini terkait dengan kejahatan trafficking. Penelusuran wartawan, awal Juli ini, menemukan kasus seorang gadis yang dilaporkan hilang, diduga jadi korban trafficking. Gadis ini hilang sejak akhir tahun 2014. Orangtuanya melaporkan kejadian kehilangan itu pada awal tahun ini. Beberapa bulan hilang, jejak gadis berusia 15 tahun ini muncul di Manokwari, Papua. “Ada teman dari orangtua gadis ini yang melaporkan melihat gadis itu di Papua,” kata seorang warga Manado yang minta nama dan alamat dirahasiakan. Warga itu juga menyebut, banyak gadis yang hilang ditemukan di Papua. Beberapa tahun lalu, empat wanita asal Minahasa Utara ditemukan di Sorong setelah lama menghilang. Mereka dipekerjakan di pub serta tempat hiburan di kota itu. Kejahatan ini terbongkar lewat kerja sama Polda Sulut, Polres Minut serta Polda Papua.

Keempatnya sempat menjalani pemeriksaan di Polres Minut, tempat mereka dilaporkan hilang, sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah. Kasat Reskrim Manado’>Polresta Manado, Kompol Dewa Palguna, Kamis (2/7/2015) tak menampik jika ada kasus orang hilang yang berhubungan dengan trafficking. “Ada kemungkinan itu,” ujarnya. Dewa mengaku tengah menyelidiki sejumlah kasus perdagangan manusia. Dia menyatakan, bukan perkara mudah membongkar kasus trafficking. “Kami sangat berhati-hati untuk menyimpulkan sebuah kasus sebagai trafficking, karena bisa saja mereka ke Papua atas kemauan sendiri, tanpa perantara,” ujarnya. Dikatakan Dewa Palguna, umumnya kasus orang hilang di Manado dilatarbelakangi masalah rumah tangga. Dan si perempuan lari dengan pacarnya, adalah kasus terbanyak. “Ada pula yang pergi bersama teman-temannya tanpa memberitahu orangtua, ada pula istri yang hilang karena lari bersama pasangan selingkuhannya,” ujarnya. Ia mengakui, ada kasus orang hilang yang belum bisa diselesaikan pihaknya. Hal itu dikarenakan kurangnya bukti. “Ada kasus yang sulit dipecahkan karena tidak ada saksi mata,” ujarnya. Dewa Palguna mengatakan, orang hilang akan jadi prioritas pihaknya karena cendrung meningkat. Prosedur penanganannya akan ditingkatkan. “Kalau ada yang lapor kita catat kemudian minta foto, lantas disebarkan di Polsek,” kata dia. Foto-foto orang hilang dipasang di lembar pengumuman orang hilang, yang terpampang di papan pengumuman di tembok kiri sebelum pintu masuk ruang pelayanan Manado’>Polresta Manado. Selain foto, dalam lembar itu tertulis data-data orang hilang itu yakni nama, alamat serta umur. Tak ketinggalan kronologis singkat kehilangan serta alamat yang bisa dihubungi. Beberapa lembar sudah lusuh. Ada yang fotonya yang sebagian sudah tercabut. Kebanyakan gambar adalah foto gadis berusia muda, yang memasang gaya serta tersenyum manis. (Yudi)