Berita Utama PENDIDIKAN

Perjuangkan Aspirasi Mahasiswa, BEM Fispol Desak Tindak Tegas Oknum Dosen “Nakal”

Rinaldo Dogowini
Rinaldo Dogowini

Inimanado- Terkait fenomena yang terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol), Jurusan Administrasi, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, yang memelihara Dosen Arogan alias mengintervensi Mahasiswa yang mengeluarkan aspirasi, membuat Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fispol Unsrat angkat bicara, Rabu (15/02).

Menurut Ketua BEM Fispol Unsrat Rinaldo Dogowini, bahwa Dosen yang memberikan praktek pendidikan harus memperbaiki karakter sebagai pendidik, lebih produktif dan interaktif. Artinya, jangan tunjukkan sikap arogan terhadap Mahasiswa. “Jika ada Mahasiswa yang terlambat, berilah dispensasi, toleransi dan kesepakatan,” ujar Naldo sapaan akrabnya.

Lanjut Dikatakan Mahasiswa berprestasi ini, Dosen harus ada kesepakatan dengan Mahasiswa dalam proses praktek pendidikan. “Ketika Mahasiswa masuk kelas, harus ada kesepakatan dari Dosen. Artinya, batas waktu Mahasiswa masuk kelas jam berapa, serta Dosen juga harus jadi contoh positif bagi Mahasiswa,” tutur Naldo. Tambahnya, sebagai Dosen seharusnya menjadi cermin positif bagi Mahasiswanya. Serta, Dosen juga harus mampu responsif, mengambil pandangan positif dari aspirasi atau kritikan Mahasiswa, dan mampu memberikan solusi.

Dikatakannya lagi, untuk menciptakan suasana Disiplin di tataran Dunia Pendidikan sangatlah penting. Karena kritikan adalah bagian dari proses menerapkan kedisiplinan. Tetapi ini sangatlah rancung kalau aturan disiplin itu hanya berlaku pada Mahasiswa dan tidak pada Dosen. “Realita Seperti ini sudah sering terjadi pada Mahasiswa-mahasiswa, akan tetapi korban takut untuk mengkritik, karena di ancam dengan nilai dan lain sebagainya,” tandas Naldo.

Ia pun berharap, untuk Oknum Dosen “Nakal” agar supaya ditindak tegas oleh Pimpinan tertinggi Fakultas. Karena bukan baru kali ini terjadi hal seperti ini, tapi sudah berulang kali.

Disisi lain, menurut Mahasiswa yang korban ancaman dari Oknum Dosen itu, bahwa Saya hanya sekedar memberikan aspirasi/kritikan positif Via media sosial Facebook, agar Dosen juga datang tepat waktu dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada Mahasiswa. Akan tetapi, Saya mendapat respon negatif dari Oknum dosen, dengan melontarkan pertanyaan tidak akan meluluskan saya sampai Oknum Dosen itu pensiun.
(dyL)