Berita Utama DINAMIKA DAERAH PENDIDIKAN

Cipayung Manado Tegaskan NKRI Harga Mati..!

Organisasi Mahasiswa Manado (Cipayung Kota Manado) saat aksi damai
Organisasi Mahasiswa Manado (Cipayung Kota Manado) saat aksi damai

Inimanado- Berbagai elemen Organisasi Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus di Kota Manado, menggelar aksi damai untuk mempererat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang berlangsung di Monumen Pahlawan Nasional Wolter Monginsidi dan Pierre Tendean Boulevard Manado, Rabu (23/11). Aksi ini dimulai dengan pemasangan lilin, orasi refleksi dari setiap perwakilan Organisasi, doa lintas agama untuk NKRI, pembagian bunga untuk masyarakat kota Manado, penandatanganan petisi serta pembacaan pernyataan sikap kelompok cipayung plus Manado oleh Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manado Hizkia R Sembel didampingi Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Dalam orasi Aldo Titdoy selaku Ketua GMNI, bahwa menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan hal yang wajib bagi seluruh rakyat Indonesia. Demi terciptanya masyarakat yang saling mencintai kemajemuk untuk menjaga toleransi dalam nilai-nilai kemanusiaan. Persoalan tentang bangsa saat ini yang sudah mengiring isu sara sebagai asumsi publik, maka harus segera diselesaikan oleh Pemerintahan Jokowi-JK. “Hal tersebut merupakan bukti, bahwa perbedaan yang menyatuhkan kita semua dalam NKRI,” tutur Aldo.

Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sedang mengalami goncangan oleh aktor-aktor pemecah bela Bangsa, untuk itu para Organisasi Mahasiswa Kota Manado yang tergabung dalam Cipayung Plus, memperjelas bahwa di Kota Manado tidak ada perbedaan dalam menjunjung NKRI (NKRI Harga Mati).

Sementara itu, Ketua PMKRI Manado Andreas Sasuang mengatakan bahwa, bangsa Indonesia adalah bangsa yang damai, bangsa yang satu, bangsa yg utuh dan bangsa yang mempunyai sikap toleransi yang tinggi. Tapi apa nyatanya saat ini? Tanya Andreas. NKRI seakan telah dirusak oleh oknum yg tidak ingin ada kedamaian di bumi pertiwi ini. “Banyak elit elit politik yang membawa isu sara untuk bisa memecah belahkan NKRI,” ucapnya. Lanjutnya, kita sebagai anak bangsa, tetap teguh dalam menghadapi persoalan yg ada. Bagi Pemerintahan Jokowi-JK harus lebih jelih dalam mengambil keputusan dan lebih jelih melihat persoalan yg ada serta untuk masyarakat Indonesia. Agat tetap saling menjaga toleransi antar umat beragama dan selalu tetap saling menjaga keutuhan NKRI,” ungkapnya.

Tambah Sasuang, segenap elemen bangsa harus menjaga keutuhan NKRI. Karena ini merupakan bentuk dari implementasi ideologi dari bangsa kita yaitu Pancasila. “Marilah terus menjaga toleransi dan saling menghargai, karena kadang berselisih paham bukan karna kita berbeda, tetapi karena kita tidak saling mengenal,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua GMKI Manado Hizkia R Sembel juga membeberkan, kegiatan ini bukan hanya sebagai kegiatan ceremonial saja. Tetapi Cipayung Plus Manado akan terus menjaga dan mengawal keutuhan NKRI di Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Kader-kader harus terus didorong untuk memahami nilai kebangsaan dan Nasionalis seutuhnya. Diharapkan rasa nasionalisme ini, dimulai dari diri sendiri. Kedepan, kegiatan positif seperti ini akan terus dilakukan oleh kelompok Cipayung plus,” tutup Sembel.

Tampak masing-masing perwakilan. Diantaranya, perwakilan KMHDI Made Sudana, PMII Budiarto Usman, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Manado, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manado, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Manado, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Manado, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Manado.
(dyL)