inimanado.com, Amurang – Universitas Sam Ratulangi Manado dan Universitas Debrecen Hungaria meneken MoU kerjasama pendidikan. Langkah ini merupakan upaya untuk internasionalisasi dan meningkatkan mutu pendidikan. Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc. DEA dan Wakil Rektor Prof. Laszlo Csernoch disaksikan Dubes RI Wening Esthyprobo Fatandari di Gedung Rektorat Universitas Debrecen, Hungaria, Kamis (14/5/2015) waktu setempat. Perjanjian kerjasama pendidikan tinggi antara kedua universitas tersebut terutama mencakup bidang ilmu pertanian, teknik dan ekonomi. Dubes dalam sambutannya mengatakan bahwa MoU ini merupakan payung kerjasama antara kedua universitas dalam melakukan kegiatan pertukaran tenaga pengajar, mahasiswa, joint research, joint publication dan seminar atau konferensi bersama selain masih akan digali bentuk-bentuk kerjasama lainnya. “MoU diharapkan sebagai pintu masuk dalam pengembangan profesionalisme dan peningkatan mutu pendidikan kedua institusi,” demikian Dubes. Sebelumnya telah dilakukan pertemuan intensif antara Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Ir. Jefrey Ignatius Kindangen, DEA didampingi Guru Besar Fakultas Teknik Prof. Dr. Ir. Hieryco Manalip, M.Sc, DEA dengan Wakil Dekan dari Fakultas Teknik Universitas Debrecen Prof. Ge;za Husi, disusul kunjungan ke laboratorium dan fasilitas pendidikan. Pada waktu bersamaan di kampus berbeda, Dekan Fakultas Peternakan Prof. Dr. Ir. Charles Lodewijk Kaunang, MS juga melakukan diskusi ilmiah dengan Dekan Fakultas Pertanian dan Ilmu Pangan serta Manajemen Lingkungan Universitas Debrecen Prof. Istvan Kolosi. Sedangkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Business Prof. Dr. David Paul Elia Saerang, M.Com juga melakukan pembicaraan serius dengan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Debrecen Prof. Karoly Peto. Kunjungan kerja ke Hungaria ini, menurut keterangan Yudhi Gunawan dari Pensosbud, merupakan rangkaian dari Road Map Pendidikan Tinggi Universitas Sam Ratulangi dalam rangka internasionalisasi pendidikan di Indonesia. “Khususnya di Manado dan Indonesia bagian tengah,” pungkas Yudhi. (Yudi)
