Inisangihe – Kerugian material di musibah yang melanda Sangihe tembus sekitar Rp 57 milyar. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Noldy Liow kepada wartawan baru-baru ini.
Data dari BPBD Sulut menyebutkan, bahwa ada sebanyak 44 rumah rusak berat, 116 unit rumah rusak sedang, dan 49 rumah rusak ringan. Kerusakan infrastruktur meliputi rusaknya dasar jembatan 2 unit dan jalan sepanjang kilo meter sehingga mengakibatkan lima kampung dan tiga kecamatan terisolir. “Sarana pendidikan dan fasilitas umum yang rusak tujuh unit dan kerusakan perkebunan dan pertanian lebih kurang 10 hektar,” pungkas Noldy Liow.
Sebagaimana diketahui sebanyak 610 jiwa pengungsi yang ditampung di dua lokasi yakni gereja Imanuel dan SD Kolongan Beha. Bencana banjir dan tanah longsor ini menimpa enam kecamatan, yakni Kecamatan Tahuna, Kecamatan Tahuna Barat, Tahuna Timur, Kecamatan Menganitu, Tamako, Kendahe, Menganitu Selatan dan Tatoareng pada tanggal 20 hingga 2 juni 2016. Dimana dampak yang ditimbulkan yakni lima orang tewas, dua orang hilang, serta kerusakan rumah dan infrastruktur diperkirakan senilai Rp 57 miliar. (frani)