Manado – Ada yang menarik dari Rapat paripurna memperingati HUT ke-55 Provinsi Sulawesi Utara tengah berlangsung di Kantor DPRD Sulawesi Utara,puluhan pengunjuk rasa dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual Sulawesi Utara yang datang di Kantor DPRD Sulut.
Pengunjuk rasa ini menyampaikan aspirasi agar DPRD Sulut mendukung percepatan disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS). Pengunjuk rasa meminta agar bisa bertemu dengan anggota DPRD Sulut yang baru untuk menjelaskan alasan mengapa perlu disahkan segera RUU P-KS ini.
Namun sangat di sayangkan pengunjuk rasa dicegah masuk ke dalam kantor DPRD Sulut dan dihalangi oleh palang gerbang pintu masuk kantor DPRD Sulut. Sementara aparat kepolisian terus menjaga gerbang tersebut.
Yang menarik saat puluhan pengunjuk rasa dua legislator Sulut dari Dapil Minut – Bitung Melky Pangemanan dari PSI dan Fabian Kalloh dari PDIP keduanya ikut duduk bersila di depan gerbang masuk kantor DPRD Sulut bersama pengujuk rasa meskipun masih mengunakan baju adat.
Pangemanan dan Kaloh mendukung perjuangan pengunjuk rasa untuk menyalurkan aspirasi bisa segera tersampaikan di DPR RI.
“Kami berdua segera menyurati kepada DPR RI sikap kami mengenai mendukung percepatan pengesahan RUU P-KS,” seru keduanya di depan pengunjuk rasa.
Demo tersebut dikawal ketat beberapa personil Kepolisian dari Polda Sulut (Herman).