inimanado.com, Amurang – Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) Sulawesi Utara (Sulut) DR. Joseph Ansow menegaskan, kaum Rohingnya seharusnya dilindungi. Menurutnya, pembelaan dengan dalih ‘kita sendiri susah, mana mungkin harus menolong orang lain’, ternyata bisa dipatahkan oleh para nelayan Aceh. “Tergerak oleh belaskasihan dan rasa kemanusiaan yang tinggi, beberapa waktu lalu, mereka berhasil ‘menyelamatkan’ pengungsi yang tidak sedikit, yang terkatung-katung di lautan dalam kondisi kritis.” Ucap Ansow kepada wartawan, Kamis (21/5) sore tadi. Dijelaskannya, pertolongan ini bukan modus, atau rekayasa kehendak, yang sering terintimidasi ambisi. “Dengan tulus dan sadar, tindakan penyelamatan diambil sekalipun disertai beberapa konsekwensi berat: urusan soal imigrasi, keamanan, kesehatan, akomodasi, konsumsi dll. Alasan-alasan ini bukan tidak penting bagi mereka, tapi yang didahulukan adalah tindakan kemanusiaan. Sungguh layak dan pantaslah bila kita harus akui cita-rasa kemanusiaan tinggi para nelayan Aceh khususnya dan masyarakat dan pemerintah pada umumnya.” Paparnya. Ternyata sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila itu tidak mati, tapi hidup. Visi, sikap dan tindakan nelayan Aceh membuktikan hal itu bahkan hal itu mengungkapkan visi kemanusiaan universal berkadar tinggi. “Dulu pengungsi Vietnam diterima dan ditampung di pulau Galang. Kini pengungsi Rohingya diterima dan ditampung ‘sementara’ di Aceh. Memang betapa pedih bila kita membayangkan situasi dan kondisi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal terpental dari tempat asalnya dan yang tercabut dari akar-akar budaya dan agamanya.” Jelasnya. Dari pengalaman itu, kita yakin bahwa Indonesia mampu menemukan solusinya dengan baik dengan keyakinan bahwa tindakan yang dimulai dengan baik, dan dengan visi dan persepsi kemanusiaan yang sama, bisa menemukan solusi yang baik, baik secara lokal, national maupun internasional. Konsekwensi lain, menurutnya, para pengungsi ini semestinya sadar dan menghormati aturan hukum yang berlaku di negara yang mereka tuju. “Hal ini tentunya sangat penting, namun, lepas dari hal itu, para pengungsi Rohingya ini kini ada dalam keadaan kritis dan sangat membutuhkan perlindungan atas hak-hak mereka sebagai warga dunia, hak-hak asasinya dan pertolongan lainnya. Hal ini mendesak dan urgen sifatnya.” Dia menggambarkan, bila sumber makanannya dan tempat tinggalnya atau nyawanya terancam punah, burung-burungpun tidak takut mengambil resiko untuk bermigrasi. Mereka terbang tinggi melintasi batas daerah dan negara, bahkan samudera dan benua dan ingin tinggal di tempat baru. Migrasi burung-burung inipun dilindungi dan dibela mati-matian oleh para pencintanya. “Burung-burung saja bisa bermigrrasi dan mendapatkan perlindungan dan pembelaan atas hak-haknya. Apalagi manusia. Apapun sebutannya entah sebagai tenaga kerja ilegal, entah sebagai manusia perahu, yang tanpa identitas, atau sebagai pengungsi, atau yang namanya suku Rohingya atau sebutan lainnya, mereka sudah seharusnya dilindungi.” Tegasnya. Itu sebabnya, Ansow menambahkan, peristiwa penyelamatan kaum Rohingya oleh nelayan Aceh, harusnya dilihat sebagai sebuah langkah maju dalam menghidupi nilai-nilai Pancasila. “Kita harus turut berbangga bahwa visi, persepsi, sikap dan tindakan kemanusiaan universal itu bukan ilusi, tapi nyata ada, tidak mati, tapi hidup, seperti yang dibuktikan para nelayan Aceh tersebut. Semoga cita rasa kemanusiaan universal ini benar-benar tumbuh subur dan berkembang makin kuat, dan agar cinta lebih kuat dari benci.” Kunci Dosen Sekolah Tinggi Filsafat-Seminari Pineleng ini. (Yudi)
Related Articles
Waisak Di Vihara Vihara Dhammadipa Manado
inimanado.com, Amurang – Vihara Dhammadipa yang terletak di Jalan Soedirman Manado dipadati ratusan umat Budha yang merayakan Hari Raya Waisak 2559, Selasa (2/6/2015) pagi tadi. Mereka membawa bunga teratai dan melakukan nyanyian mengelilingi vihara yang dipimpin tiga biksu dari Thailand. Kegiatan itu, kata salah seorang umat Budha yang ikutinya, sebagai tanda mengikuti perjalanan Budha dalam […]
Pemkot Manado Gelar Ibadah Menyambut Natal 2016. GSVL: Rayakan Natal Diiringi Tupoksi ASN
Inimanado- Jajaran Pemerintah Kota Manado menggelar Ibadah pra-Natal menyambut Natal Yesus Kristus 25 Desember 2016 mendatang, yang berlangsung di ruang serbaguna Kantor Walikota Manado, Jumat (02/12). Ibadah dipimpin langsung Pdt DR Arthur R Rumengan MTh. Dalam khotbahnya, diambil dari Kitab Yesaya pasal 9 mengingatkan, umat Tuhan agar saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain. […]
Bersama Gubernur OD, Prof Kumaat Hadiri Pembukaan UNBK SMK se-SULUT
Inimanado- Rektor Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat mendampingi Gubernur Sulawesi Utara (SULUT) Olly Dondokambey (OD) di pembukaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) SMK se-Sulut Via Video Conference Online, yang berlangsung di SMK 2 Manado. Sebagaimana diketahui, UNBK dimulai pada Senin (03/04/2017) hari ini, untuk […]