Berita Utama

Pengucapan di Minut Tidak Serentak

 

Minut.Mengucap syukur sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagai umat Kristen sebab kegiatan ini adalah kehendak dari Allah. Allah selalu menginginkan kita untuk selalu mengucapkan syukur dalam segala hal,

saat sedang berada dalam kesulitan ataupun kesenangan dan bukan hanya saat kita sedang menerima berkat akan tetapi saat kita menemukan kesulitan di dalam hidup.pengucapan selalu dilakukan oleh masyarakat Minahasa yang sudat terbagi dan melahirkan wilayah yang di sebut Tonsea  yang terletak di bagian Utara
Tradisi pengucapan syukur oleh masyarakat saat panen raya hasil tersebut dibawa ke Gereja dan di doakan oleh Pendeta dan para penatua – penatua untuk di minta di berkati oleh Tuhan.
Untuk Wilayah Tatelu 1 terdiri Jemaat Eben Haezer Tatelu (pusat wilayah), Jemaat Petra Pinilih, Jemaat Ekklesia Tatelu Rondor dan Jemaat Getsemani Wasian mengadakan pengucapan syukur Minggu (23/06/2019),walau zaman sudah berbeda pengucapan syukur sudah dilakukan di setiap rumah masing – masing penduduk.
Para penduduk sudah menyediakan para tamu yang datang dengan menu sangat lezat seperti daging babi putar,babi bulu,tinorangsak,RW,Kawok,ular sayur pangi,acar,saut dan minuman kebudayaan yakni saguer.
Namun sangat di sayangkan pengucapan di Minahasa Utara berbeda tidak serentak dengan daerah yang lain seperti Manado,Bitung,Minahasa,Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara yang selalu di agendakan setiap tahunan.
Ronald Walukouw Warga Tatelu meminta kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara agar segera menetapkan hari dan bulan secara serentak seperti daerah lain.
Sampai sekarang ini ketika berita diturunkan, Sekertaris Daerah dan Asisten 1  Pemkab Minut  lewat via ponsel belum bisa di konfirmasi (Herman)