Berita Utama PENDIDIKAN

Unsrat Siapkan Beragam Beasiswa. Kumaat: Siapapun Bisa, Terpenting Sesuai Regulasi

UNIVERSITAS SAM RATULANGI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

INIKAMPUS- Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, yang di nakhodai Prof DR Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA siap membantu mahasiswa untuk meraih kesuksesan dibangku pendidikan. Termasuk bagi mahasiswa baru yang akan memasuki masa perkuliahan, kemudahan study di Unsrat ikut diperkenalkan.

Rektor Prof Dr Ir Ellen J. Kumaat
Rektor Prof Dr Ir Ellen J. Kumaat

Beragam beasiswa tersedia di kampus Tumou Tou ini tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. “Seperti diketahui, Unsrat memiliki beragam beasiswa, semua ditujukan bagi mahasiswa yang membutuhkan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan yang diberikan,” tutur Prof Ellen Kumaat.

Dia menyebutkan, beasiswa yang dimaksud seperti bidik misi, peningkatan prestasi akademik (PPA), bantuan belajar mahasiswa (BBM), Mapalus, Bank Indonesia, BCA, Djarum, Supersemar, dan masih banyak lagi. “Ada banyak jenis beasiswa tersedia di Unsrat, semuanya siap membantu mahasiswa untuk kelancaran studi di Unsrat. Ada yang dari pemerintah dan ada yang dari swasta, Unsrat siap memberikan kemudahan,” tuturnya.

Pendaftaran untuk mendapatkan beasiswa ini disesuaikan dengan ketentuan pemerintah untuk memberlakukan asas adil dan transparan demi pemerataan pendidikan. “Beasiswa bidik misi contohnya, diberikan untuk mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki prestasi. Biasanya sudah dibidik sejak masih di bangku SMU. Unsrat sangat selektif karena banyak yang menginginkan beasiswa ini karenanya dilakukan sistem pendaftaran online, setelah masuk harus melalui metode surfei dan verifikasi, jika kedapatan berbohong maka calon mahasiswa tersebut akan dianulir dari keikutsertaan. Kuota yang ada disesuikan dengan jatah yang diberikan bagi Unsrat, karena beasiswa ini bersumber dari pemerintah,” jelasnya.

Sedangkan untuk beasiswa PPA, sejumlah syarat juga diberikan untuk dipenuhi mahasiswa yang ingin mendapatkan seperti IPK yang sesuai, kontrak mata kuliah terbanyak yang lulus, prestasi mahasiswa di bidang lain seperti ekstra kurikuler atau kemahasiswaan dan pendapatan orang tua. “Misalnya ada mahasiswa yang sudah memenuhi sejumlah kriteria ini, namun dari sisi income orang tua berbeda, jelas yang dipilih adalah pendapatan orang tua yang lebih rendah karena tujuan beasiswa ini bagi mahasiswa berprestasi dalam bidang ekonomi namun pendapatan orang tua minim,” jelas rektor.
Dijelaskan pula, untuk tahun ini yang mendaftar beasiswa PPA ada 1700 an dan yang akan diterima sebanyak 689 mahasiswa yang tersebar di 11 fakultas. “Pastinya Unsrat sangat selektif dalam pengambilan keputusan dan hanya mereka yang benar-benar memenuhi kriteria yang berhak mendapatkan. Tidak ada sistem jatah-jatahan apalagi semua sistem online, yang tidak memenuhi syarat langsung dinyatakan gugur,” tegas Kumaat.

Banyaknya beasiswa dan kemudahan yang diberikan ini, semata untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada termasuk di Unsrat. “Saat ini pemerintah melalui Unsrat, gencar memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan yang berprestasi, begitu banyak jenisnya, siapa yang ingin mengusulkan pasti mendapatkan, hanya saja memang harus sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang ada. Unsrat tidak tebang pilih termasuk dalam pemberian jatah di tiap fakultas semua pasti mendapatkan. Semua ada aturannya, dan itu dibuat agar penyaluran beasiswa ini tepat sasaran sesuai peruntukkan mahasiswa yang berhak mendapatkan,” tandas srikandi yang dipercayakan memimpin Unsrat di periode kedua ini.

Menyoal adanya aksi sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi protes di rektorat Unsrat, Kamis, kemarin, ditegaskan rektor, pihaknya sangat berterima kasih atas usulan dan masukan yang diberikan. “Jika tujuannya baik tentu akan disambut baik, diperhatikan tuntutannya, hanya saja jangan sampai aksi ini sengaja dilakukan oleh orang-orang yang punya kepentingan sesaat. Perlu diketahui, saat ini mahasiswa aktif masih dalam masa libur kuliah, dan ada sekira 2.300 mahasiswa semester atas yang melakukan KKT di luar daerah. Eh, masa masih ada yang melakukan demo? Jangan sampai massa dadakan ini hanya ditunggangi oknum tak bertanggung-jawab, kasihan mahasiswa, harusnya mereka libur ya?,” tutup Kumaat dengan nada heran. (*/dyL)