INIMANADO – Polemik soal wacana penunjukan Jabes Gaghana sebagai Plt Ketua Golkar Sangihe terus bergejolak. Giliran kader Golkar Sulut bicara. Kali ini Ketua Kosgoro Sulut Vian Walintukan dengan tegas mengkritisi bila ini terjadi. Sikap protes ini dinyatakan dalam akun fb yang dengan tegas menolak adanya pragmatisme pilkada. Dia beranggapan bukan berarti calon bupati atau calon wakil bupati lantas langsung ditunjuk sebagai pelaksana tugas ketua partai. Ini tidak boleh terjadi sehubungan partai golkar adalah partai yang memiliki sistem kaderisasi yang sangat ketat.
Sebelumnya juga Drs Ruben Saerang menyentil masalah ini, sehubungan golkar mengenal istilah sistem dan prosedural kaderisasi yang sangat ketat. Dan jika seorang ingin menjabat sebagai ketua golkar di semua tingkatan harusnya sudah memegang jabatan secara struktural dalam kepartaian maupun ormas yang mendirikan dan ormas yang didirikan selama 5 tahun. Sehingga bila benar pengangkatan itu maka hal ini dianggap luar biasa.
Persoalan ini juga sempat diperdebatkan oleh pihak eksternal. Pengamat pemerintahan dan politik Sulut Karel Nayoan bahkan mengingatkan golkar supaya tidak terjebak dengan pragmatisme politik. Dia menganggap golkar adalah partai yang paling berpengalaman karena partai lama dan sistemnya jelas. Namun bila hanya prakmatisme pilkada dan harus mengorbankan sistem, maka masa depan partai ini akan suram lagi.
Berikut ini cuplikan pernyataan Ketua Kosgoro Sulut Vian Walintukan “Partai GOLKAR adalah Partai yg tidak berorientasi pada Pragmatis Pilkada, bukan berarti Cabup/Cawali harus dijadikan Ketua Partai, tapi Golkar berjalan dalam Sistem Pengkaderan.. Karena Golkar adalah Organisasi Karya Kekaryaan dgn Sistem KADER.”(sky)