Iniminsel – Kader senior Partai Golkar Sulut Drs Ruben Saerang angkat bicara soal kisruh di tubuh Beringin Minsel. Dia menjelaskan bahwa Robby Sangkoy secara defakto maupun dejure blm sebagai Ketua DPD Golkar Minsel. Alasannya, karena DPP PG dengan suratnya telah menegaskan DPD PG Minsel harus melaksankan Musda dengan melibatkan kedua kelompok.
Dan sambil menunggu Musda tersebut, maka Kepengurusan DPD PG Minsel status qou, artinya Ketua DPD tetap ditangan Ibu Nini. Kehadiran Wakil Sekjen DPP PG membidangi Organisasi pada pertemuan yg lalu, memberikan gambaran bahwa betapa pentingnya aturan organisasi di tegakkan dan diluruskan.
“Robby secara defakto maupun dejure blm ketua DPD Golkar Minsel.Karena DPP PG dgn suratnya telah menegaskan DPD PG Minsel hrs melaksankan Musda dgn melibatkan kedua kelompok.Sambil menunggu Musda tsb mk Kepengurusan DPD PG.Minsel statusqou artinya Ketua DPD tetap ditangan Ibu Nini.Kehadiran Wkl Sekjen DPP PG membidangi Organisasi pd pertemuan yg lalu memberikan gambaran bgw betapa ptgnya aturan organisasi di tegakkan dan diluruskan.DPD PG Sulut hrs arif dan bijaksana dgn mendepankan aturan organisasi.Ini pandangan sy sbg mantan pengurus Golkar dan semua pihak pd posisi kesadaran dgn menggunaka hati.Sukses selalu,” ujar Saerang.
Sementara Robby Sangkoy dibeberapa kesempatan mengatakan, polemik di Minsel diserahkan sepenuhnya kepada DPD Golkar Sulut. Dia sendiri mengakui bahwa dia memiliki legitimasi sehubungan munculnya SK DPD Golkar Sulut bahkan telah menjadi peserta dalam Munas Golkar lalu yang menghasilkan Setya Novanto sebagai Ketum DPP Golkar. Meskipun Robby Sangkoy mengakui bahwa dia saat ini pengendali Golkar Minsel, namun dia mendapatkan penolakan dari arus bawah termasuk Pengurus Kecamatan (PK) dan sejumlah fraksi DPRD Golkar. Dimana akar rumput Golkar, PK dan anggota fraksi mengakui bahwa Golkar Minsel saat ini masih dipimpin Jeany J Tumbuan atau ibunda Bupati Minsel Chritiany Euginia Paruntu.
Sementara pengamat politik Ronny Kasalang SH MH menilai, Golkar Minsel saat ini diambang kehancuran. Dia menilai, bila kisruh tidak diselesaikan maka menjelang Pemilu Legislatif 2019 mendatang Golkar akan ambruk. Dan sosok yang dinilai pas untuk menahkodai Golkar Minsel adalah Tetty Paruntu. Dosen Fakultas Hukum UNPI Manado ini optimis, Tetty akan jadi penyejuk dan pemersatu di Minsel. Tak tanggung-tanggung dia menyarankan adanya kolaborasi antara Tetty-Rosa. Dimana Tetty sebagai ketua dan Rosa sebagai sekretaris partai. (franny)