Inimanado – Aceh menduduki peringat 1 kepemilikan perkebunan ganja secara nasional yang memiliki kwalitas terbaik dunia. “Kalau soal Ganja, Aceh menduduki peringkat satu. Namun untuk kualitas Ganja Aceh itu terbaik di dunia karena zat adiktifnya paling tinggi, dan kadar air yang rendah,” ujar Kabag Bin Ops Direktorat Bims Polda Aceh AKBP Ruslan Syafei saat digelar penyuluhan bahaya Narkoba bagi Pegawai Pemko Banda Aceh, di Aula Madani Balai Kota, Rabu (6/4/2016) lalu.
Kejahatan Narkoba, ungkapnya lagi, merupakan kejahatan yang terorganisir, baik dikendalikan dari luar maupun dalam daerah. “Untuk itu, Polri akan menggelar Operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba). Dalam operasi ini, kami akan menggandeng pihak dinas Pendidikan dan Olahrga (Dispora), Dinas Sosial (Dinsos), dayah, dan pihak terkait lainnya,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga membentuk tiga Satgas khusus, yakni Satgas Sosialisasi, Satgas Penindakan, dan Stagas Rehabilitasi. Dia mengimbau, jika ada teman atau keluarganya yang terkena Narkoba, segera laporkan ke polisi agar bisa dikeluarkan rekom untuk menjalani rehabilitasi. Jangan tunggu sampai ditangkap petugas, karena tentu akan diproses secara hukum yang berlaku.
Sementara Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dalam sambutannya mengungkapkan, Aceh merupakan salah satu provinsi dengan tingkat peredaran dan penyalahgunaan narkotika tertinggi di Indonesia. Faktanya, lebih dari 50 persen dari seluruh lembaga pemasyarakatan di Aceh diisi oleh para narapidana narkotika. “Kondisi ini telah memaksa kita berhadapan dengan sesuatu yang mengerikan bagi masa depan bangsa ini khususnya generasi muda.” “Parahnya lagi, Narkoba telah merasuki hingga ke level pelajar. Bagi remaja, penggunaan Narkoba menyebabkan pengaruh yang jauh lebih fatal, karena menyebabkan terhambatnya perkembangan bahkan menghapus masa depan,” katanya. (frani/ax)