Manado – Anggaran sekali jalan 45 anggota DPRD Sulut ke Jakarta cukup fantastis, sebab sekali jalan ke Jakarta total anggaran yang dihabiskan tembus sekitar 500 juta rupiah. Perinciannya, setiap orang mendapatkan sekitar 14 juta rupiah dan dikali 45 onggota dewan jumlahnya menjadi 492 juta ditambah 5 staf sebagai pendamping. “Jadi kalau berangkat secara bersamaan, maka anggaran yang dihabiskan tembus 500 juta rupiah sekali jalan,” ujar sumber resmi di Kantor DPRD Sulut.
Sekwan DPRD Sulut B Mononutu yang dikonfirmasi mengakui sekali jalan anggota dewan dapat sekitar 13-14 juta rupiah per orang. Dijelaslkannya total anggaran itu untuk membiayai kunjungan kerja selama 3 hari. Anggaran ini sudah termasuk biaya hotel yang dibatasi sebesar 2 juta rupiah dikali 3 hari sehingga jadi 6 juta rupiah. Kemudian biaya harian sebesar 1 juta rupiah per orang dikali tiga hari sehingga totalnya sebesar 3 juta rupiah. Dan biaya tiket manado-jakarta yang hargannya tergantung pasaran tiket saat itu. “Kalau kami berikan anggaran tiket sebeser 5 juta tetapi harga tiket PP manado-jakarta ternyata totalnya hanya 4 juta rupiah, maka sisa anggaran 1 juta harus dikembalikan,” ujar Mononutu.
Dia menjelaskan lagi, bahwa kunjungan dewan sulut ke Jakarta sudah mengikuti standar biaya umum (SBU). Menurut dia, potensi manipulasi sangat sulit dilakukan, sebab tiket dan hotel adalah real kost yang dibuktikan dengan harga tiket dan nota harga hotel. “Uang harian sebesar 1 juta per hari sudah include dengan uang transport dan uang makan,” ujar Mononutu.
Ditempat terpisah, agenda kunjungan kerja dewan mendapatkan sorotan keras dari masyarakat, sehubungan kunjungan tersebut dianggap tidak bermanfaat dan hanyalah ajang penghamburan uang rakyat. “Kalau kunker menghabiskan ratusan juta rupiah per sekali jalan, tetapi tidak ada manfaatnya, maka itu namanya pemborosan uang negara,” ujar pengamat pemerintahan sulut Touvik Tumbelaka.(ran)