INIMANADO- Secara alamiah kondisi Teluk Manado mendukung kehidupan biota laut dengan keanekaragaman yang tinggi, terutama karena kondisi osenografi dan kualitas airnya.
Seperti dikatakan Ketua Asosiasi Nelayan Tradisional Sulawesi Utara (Antra Sulut) Dr. Ir. Rignolda Djamaluddin, bahwa Teluk Manado pernah memiliki dua terumbu terkenal, yaitu Napo Karanjang & Napo Toto. Di pesisir pantai sebelah selatan terumbu tumbuh sehat. Tetapi, sebagian terumbu telah tertimbun saat reklamasi besar-besaran dimulai Tahun 1995. Potensi ancaman kerusakan nampak terus berlangsung dan bisa lebih buruk ke depan akibat sedimentasi dan limbah ungkap Direktur Kelompok Pengelola Sumber Daya Alam ini.
Lanjut dikatakan Dosen Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini, evaluasi perlu dilakukan dan akan dimulai dengan Scientific Exploring terkait kondisi terumbu karang, karang buatan dan ikan-ikan karang di Teluk Manado.
Dari Informasi yang diperoleh, kegiatan Scientific Exploring Terumbu Karang dan Ikan Karang Teluk Manado ini didukung oleh banyak pihak yang peduli terhadap keberlangsungan sumber daya laut Teluk Manado. Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat diungkap kondisi terkini biota laut yang ada di Teluk Manado. “Terutama terumbu karang, transplantasi karang yang sudah dilakukan dan ikan karang, serta data yang diperoleh dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat ke depan,” singkat Mner Oda sapaan akrab Dosen Unsrat ini. (*/dyL)