Inimanado- Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini, seluruh jajaran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menggelar Upacara di lapangan Unsrat.
Pada kesempatan itu, dalam sambutan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, bahwa saat ini tema yang dipilih dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di lingkungan Perguruan Tinggi (PT) adalah “Peningkatan Relevansi Pendidikan Tinggi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”. Tema ini dipilih untuk menekankan bahwa saatnya PT dalam melaksanakan Tri Dharma pendidikan tinggi harus lebih memperhatikan dampak dari aktivitas terhadap pengembangan ekonomi terutama ekonomi di daerah. “Perguruan tinggi lebih dapat memerankan dirinya sebagai agent of economic of research and development,” ujar Prof Kumaat, sapaan akrab Rektor Unsrat ini, Selasa (02/05).
Lanjut dikatakan Srikandi Unsrat ini, Hardiknas yang kita peringati ini merupakan momentum dan sekaligus refleksi dari berbagai upaya yang telah dan sedang kita lakukan dalam melaksanakan berbagai program untuk memajukan pendidikan, khususnya mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
“Peningkatan pendidikan tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dapat di lakukan melalui beberapa cara. Dalam bidang pendidikan, perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri,” tutur Prof Kumaat.
Tambah Rektor Perempuan pertama Unsrat ini, PT telah lama mendapatkan kritikan dari dunia kerja dan industri, bahwasanya lulusan perguruan tinggi tidak memiliki ketrampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. “Kedepannya jumlah perguruan tinggi harus ditingkatkan dan keterlibatan industri harus diintensifkan,” cetusnya.
Prof Kumaat pun, mengharapkan ada konektivitas dari berbagai unsur. Hal ini dimaksudkan agar ada peningkatan pertumbuhan ekonomi. “Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi membutuhkan kerjasama antar institusi pendidikan tinggi, intitusi riset, dan berbagai unit pemerintahan lainnya, dunia kerja dan industri serta pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Prof Kumaat. (*/dyL)