INIKAMPUS- Pasca Pilrek dan pelantikan rektor Unsrat periode 2018-2022 yakni Prof DR Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA, harus diakui ada begitu banyak konflik internal yang terjadi, meski demikian semuanya harus kembali dilebur menjadi satu dalam misi yang sama membangun Unsrat yang lebih baik, universitas kelas dunia.
Demikian diungkapkan juru bicara Unsrat, Hesky Kolibu MT. “Demokrasi memang akan membawa pada perbedaan pilihan, dalam sebuah kompetisi pemilihan rektor, itu hal yang biasa. Saat ini perhelatan pilrek sudah selesai. Ibu rektor sudah dilantik oleh Menristekdikti dan kini saatnya kembali bersatu membangun Unsrat yang lebih baik,” tuturnya.
Kolibu juga mengatakan, dalam proses pelantikan, rektor Prof Ellen bahkan melibatkan pula sejumlah pejabat yang sebelumnya ikut bersaing dalam pilrek.
“Saya lihat komitmen ibu rektor sudah sangat baik, malahan dalam acara pelantikan, Kamis (28/6) di Jakarta, ibu juga menggandeng Prof Grace Kandou, Prof Adrian Umboh bahkan Prof Doddy Sumajouw untuk bersama-sama. Tidak ada lagi riak-riak pilrek, semuanya bahkan memberikan dukungan bagi ibu rektor, meski sebelumnya pernah berkompetisi menjadi lawan politik saat itu,” ungkap Kolibu.
Saat ini yang diperlukan menurutnya adalah rasa persatuan serta jiwa yang sportif, meski harus diakui pula masih ada pihak-pihak yang belum bisa menerima kenyataan ini.
“Save Unsrat, hentikan polemik, jangan ada lagi fitnah dan adu domba, bahkan aksi-aksi tak terpuji yang hanya mempermalukan Unsrat. Kita berikan kesempatan bagi ibu rektor dan jajarannya untuk melanjutkan pembangunan di Unsrat, bekerja dan berkarya untuk universitas kelas dunia seperti yang diharapkan,” ujarnya.
Apalagi di hari pertama setelah kembali dari pelantikan di Jakarta, Senin (2/7) ibu rektor mengawali dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung fakultas MIPA.
“Itu artinya, rektor sudah mulai bekerja dengan baik, fakultas MIPA akan dilengkapi dengan infrastruktur yang lebih baik. Ini langkah positif dan kerja nyata yang perlu didukung,”kata Kolibu.
Senada dengan itu pula, dalam ibadah syukur pelantikan Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA, Selasa (3/7) dihadapan semua civitas akademika Unsrat yang memadati ruang auditorium mengatakan agar semua bergandengan tangan, bahu membahu mengantar institusi ini menjadi semakin unggul sekaligus berbudaya tinggi di mata masyarakat dan dunia.
“Seperti pesan Menristekdikti, jangan sampai lingkungan kampus terjadi saling menghujat, menghina bahkan sumber radikalisme, oleh karena itu kampus harus dibangun dengan baik untuk bersaing kelas dunia,” kata Kumaat.
Diapun mengajak civitas akademika Unsrat terus memandang ke depan dengan pikiran yang positif. “Kita jadikan berbagai dinamika yang telah terjadi sebagai riak-riak yang tidak lain akan memperteguh perjuangan kita demi unsrat yang semakin tangguh. Mari kita buktikan kepada dunia bahwa sekalipun konflik sempat terjadi, namun tidaklah harus sampai membawa perpecahan diantara keluarga besar unsrat. Ada masanya dimana kita dimampukan untuk bangkit dan bersatu kembali demi kemajuan institusi yang sama-sama kita cintai ini. Together, we can do more,” ujar Kumaat menyakini.(*/dyL)