inimanado – Sebanyak 139 orang para pencari suaka di Rumah Detensi Imigrasi Manado, melakukan demonstrasi demi suatu kebebasan. Mereka mogok makan sejak hari Minggu (26/11) malam. Akibat aksi itu, satu per satu para pencari suaka ini terjatuh pingsang akibat lemas. Mereka sudah tidak makan selama tiga hari.
Sejumlah bahan pangan dari International Organization of Migration (IOM) yang mengirimkan mereka makanan tidak mereka makan. Akibatnya aksi mogok makan ini berakibatkan pada kesehatan. Ada 15 pencari suaka yang sudah menerima tindakan medis dan segera di rujuk ke Rumah Sakit Prof Kandou. Manado. “Semua makanan kami dari IOM, bukan dari Pemerintah Indonesia. Kami sudah mulai mogok makan dari tiga hari lalu. Sekarang kami tidak bisa ngomong banyak karena lemah,” ungkap Urban ali Mirzain, pengungsi asal Afghanistan, Rabu (29/11/2017).
Sementara itu, pihak imigrasi sudah menjalankan SOP kerja, dan membiarkan mereka melakukan aksi mogok makan ini selama tiga hari. Pendekatan dan tim medis sudah melakukan tugasnya dengan baik. Namun pihak para pencari suaka masih bersih keras melakukan aksi mogok makan, sampai waktu yang belum ditentukan. “Untuk masalah aksi mereka sudah di ketahui Direktorat dari pusat yang setahu saya saat ini pihak imigrasi dari pusat sedang mengurus masalah ini,” ungkap Kepala Rumah Detensi Imigrasi Manado, Arthur Mawikere. (Yudi)