INIMINSEL- Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) mendapat kritikan, pasalnya program tanam jagung dari Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Franky D Wongkar (CEP-FDW) dipertanyakan Warga Kecamatan Tatapaan.
Menurut salah satu petani Warga Kecamatan Tatapan yang enggan menyebutkan namanya, bahwa program unggulan tanam jagung dari CEP-FDW diprediksikan akan gagal. “Setiap musim tanam, kurang lebih 200 kg benih jagung yang Saya tanam, tapi untuk periode musim tanam saat ini, Saya hanya tanam 50 kg benih jagung diakibatkan karena sulit mencari pupuk dan benih,” ujarnya, Senin (19/06).
Dya juga mengungkapkan, program CEP-FDW khususnya tanam jagung terancam gagal, karena sebagian besar petani yang ada di wilayah Kecamatan Tatapan, sulit mendapatkan pupuk dan benih. “Sampai saat ini, benih yang turun hanya sebagian kecil dari yang ada. Serta, untuk pupuk sama sekali tidak ada, maka dari itu saya mewakili Masyarakat diwilayah kecamatan Tatapan, sangat bermohon kepada Dinas Pertanian Minsel untuk diadakan pengadaan pupuk,” ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, banyak kelompok dadakan yang muncul. “Saya sangat bermohon kepada Dinas Pertanian, kiranya dapat mengirimkan Tim penyulu pertanian, sebelum mengeluarkan rekomendasi pencairan pupuk juga beni jagung. Seperti, memferifikasi/mengecek kelompok-kelompok yang muncul tiba-tiba, apakah mereka punya lahan atau tidak. Karena, pada kenyataanya benih dan pupuk sering ditemukan di toko, diperjualbelikan oleh kelompok dan itu dibuktikan dengan lebel Pertanian,” pungkasnya.
(bless)