Inikampus- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, sukses menggelar Dialog Lintas Perempuan dalam rangkaian memperingati hari Kartini, yang berlangsung di lobi Fispol Unsrat, Selasa (25/04).
Menariknya, Dialog Lintas Perempuan yang digagas BEM Fisipol Unsrat ini, menghadirkan Wakil Rektor (WR) II Unsrat Dr Flora Kalalo, Dekan Fispol Dr.Drs.Novie R Pioh, Wakil Dekan (WD) III Fispol Drs.Cornelius Paat, serta Mahasiswa perempuan lingkup Fispol.
Pada kesempatan itu, dalam sambutan Dekan Fispol yang disapa akrab Mner Pioh, bahwa Beliau sangat mengapresiasi pola pikir atau tindakan membangun yang dilakukan BEM Fisipol, karena Dialog ini merupakan pembentukan karakter Mahasiswa perempuan sebagai penerus Ibu Kartini.
“Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan Dialog Lintas Perempuan yang digagas BEM Fispol ini. Untuk itu, Saya mensuport kepada seluruh Mahasiswa perempuan, agar supaya teruslah menjadi pelopor jiwa seorang Ibu Kartini yang energik dan penuh kecerdasan,” tutur Pioh, sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Sementara itu, WR II Unsrat juga membangkitkan semangat Perempuan yang berkarakter seperti Ibu Kartini. “Jadilah Kartini-kartini muda yang mampu berdinamika di masa Kuliah dan masa yang akan datang,” himbau Kalalo.
Pada kesempatan yang sama, WD III Fispol menjelaskan makna dari memperingati hari Kartini. “Kita harus memaknai perjuangan seorang Ibu Kartini yang menjadikan gender Perempuan setara dengan Laki-laki. Artinya, Perempuan tidak lagi diremehkan dan Perempuan juga bisa menjadi kader-kader pembangunan Bangsa,” cetus Paat.
Disisi lain, Wakil Ketua BEM Fispol Checen Kawengian menuturkan, bahwa dalam rangka memperingati hari kartini tanggal 21 April kemarin, kami dari BEM Fispol bersama Tim kerja telah melaksanakan dialog lintas perempuan. Serta, berharap agar membawa dampak pisitif bagi Mahasiswa Fispol Unsrat, khususnya Perempuan.
“Perlu teman-teman ketahui, bahwa peran perempuan sangat penting dalam keutuhan/kesatuan Bangsa. Hari ini kita bukan lagi ada di jaman kartini, dimana sangat sulit bagi wanita untuk mengekspresikan dirinya, tetapi hari ini Kita ada di jaman Wanita sangat di perhitungkan dalam segala hal.
Lanjut dikatakan Srikandi Fispol Unsrat ini, Perempuan sudah memiliki kebebasan, tinggal tergantung apakah kita memilih diam saja, ataukah memilih bebas dan menjadi diri sendiri.
“Perempuan adalah inspirasi perubahan dan perlu kita sadari itu. Serta, jadilah Perempuan yang berintegritas dan memiliki jiwa yang mampu membawa perubahan positif bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Kawengian.
(dyL)
