LIPUTAN KHUSUS– Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPRD Manado cukup besar, sebab lembaga ini menjadi sasaran masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan persoalan. Lihat saja di bulan Februari 2017 lembaga ini banyak menerima aspirasi dan masukan dari masyarakat diantaranya terkait masalah dana Bantuan bencana bagi korban banjir dan tanah longsor Yang diduga tidak tepat sasaran dan juga penolakan kepala lingkungan yang telah lulus tes dan sudah di lantik.
Di antaranya Masyarakat Kelurahan Perkamil lingkungan 6, Warga kelurahan Bailang, warga kelurahan maasing, warga kelurahan ketang baru, warga kelurahan Wanea dan warga Tuminting mereka meminta pemilihan diulang atau warga yang pilih langsung, dengan alasan karena pala yang terpilih ada yang bukan warga lingkungan setempat.
Sedangkan keluhan warga korban banjir bandang dan tanah longsor yakni sario utara, karombasan, pakowa juga mengenai dana bantuan dan relokasi perumahan di pandu yang menurut mereka (warga) tidak tepat sasaran. Menurut mereka (warga Korban Banjir) banyak warga yang rumahnya hanyut tidak mendapat bantuan dari pemerintah. terkait permasalahan pala, Anggota Komisi A DPRD Kota Manado Syarifudin Saafa , yang di dampingi pinkan Nuah Bambang Hermawan menjelaskan tahapan dan mekanisme pengangkatan kepala lingkungan (pala) yang telah di bentuk oleh panitia seleksi.
Sementara itu Hengky Kawalo anggota Dewan Manado saat menerima aspirasi warga berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang sudah disampaikan.Bersama kawan-kawan yang ada di DPRD manado ini, Soni Lela, Reynlado Heydemans, Roy Maramis, Fanny Mantali, semua aspirasi ibu dan bapak ini akan kami sampaikan kepada Bapak Walikota dan wakil walikota Manado, sehingga persoalan ini ada titik terangnya dan masyarakat pasti akan merasa puas, ” Kawalo. (LIPUTAN KHUSUS)