INIMINSEL – Forum Justitia society Selasa (22/11) tadi siang, menggelar forum grup diskusi (FGD) di salah satu ruang DPRD Sulut. Diskusi kali ini mengupas tentang jurnalistik damai terkait ancaman SARA dan NKRI.
Kegiatan ini, dipimpin oleh Yoppy Worek dan turut dihadiri oleh Toar Palilingan, Reiner Oentu, Paulus Sembel, Franny Sengkey, Andre (KPID Sulut), Inyo Rumondor dan Amanda Komaling juga kalangan pers pos DPRD Sulut.
Diskusi ini mengangkat masalah jurnalistik damai dan peran serta pengaruh pers dalam persoalan ancaman SARA dan ancaman NKRI.
Toar Palilingan berpendapat bahwa pers sebagai control social, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun opini. Dimana sebuah kegiatan besar tapi tidak dipublikasikan maka dia akan terlihat kecil gaungnnya. Kemudian pers juga mampu membuat situasi bisa tenang ataupun tambah bergelombang. Dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, Palilingan menyarankan pers harus menjaga perimbangan untuk menjaga hal hal yang bisa menjurus pada persoalan SARA maupun ancaman perpecahan NKRI.
Amanda Komaling, Inyo Rarimpandey dan Franny Sengkey juga mengangkat masalah kelayakan dan kompetensi pers. Mereka mengakui, fenomena saat ini menjamurnya jurnalis dadakan yang belum ditunjang dengan kompetensi jurnalistik dan sertifikat jurnalistik. Sehingga persoalan ini menjadi sebuah tantangan dan persoalan baru dalam dunia jurnalistik.(sky)