Inimanado- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi untuk menerapkan sistem sekolah sepanjang hari atau full day school. Rencana penerapan full day school untuk sementara hanya di sejumlah sekolah di beberapa provinsi.
Jokowi mengaku sudah meminta Mendikbud untuk menambah porsi bpendidikan etika, budi pekerti dan sopan santun diperbanyak dalam materi pembelajaran siswa SD dan SMP.
“Kemarin sudah disampaikan full day school dan akan dicoba di beberapa provinsi untuk menambahkan hal-hal nilai. Tanpa itu, identitas dan jati diri kita akan hilang,” tutur Jokowi saat acara Resepsi Kesyukuran Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (19/9/2016) kemarin.
Jokowi mengkhawatirkan nilai-nilai keindonesia akan semakin luntur. Hal itu dikatakannya terlihat dari komentar para netizen di media sosial yang jauh dari nilai-nilai yang selama ini menjadi karakter bangsa Indonesia. Menurut dia, saat ini banyak warga yang kehilangan karakter, nilai-nilai kebaikan, budi pekerti, sopan santun, optimisme, kerja keras dan nilai-nilai Islami yang selama ini melekat pada bangsa Indonesia. “Itulah yang mulai hilang.
Padahal nilai-nilai ini adalah yang kita perlukan dalam era saat ini. Kita punya kekayaan alam yang luar biasa. Punya potensi ekonomi yang besar. Kita butuh kerja keras untuk itu. Kita butuh SDM (sumber daya manusia) yang baik, butuh SDM yang berakhlak baik,” ungkap Jokowi. Dia mengatakan, lunturnya akhlak tercermin dari berbagai komentar para pengguna media sosial. Jokowi mengaku melihat begitu banyak komentar yang saling menghujat, merendahkan orang lain, saling mengolok dan saling menghina antar teman.
“Apakah itu nilai Islami Indonesia? Saya katakan bukan. 40-50 tahun lalu hal seperti itu tidak kita temui. Saya sedih sekali membacanya. Ada nilai-nilai yang tidak sadar masuk menginfiltrasi kita dan itulah yang akan hilangkan karakter kita, identitas dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia,” tutur Jokowi. Menurut dia, kondisi tersebut harus menjadi perhatian khusus semua pihak. Termasuk para kiai dari pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal menyatakan, dalam peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), tema besarnya mengestafetkan nilai-nilai perjuangan untuk kemuliaan umat dan bangsa. “Sejak dahulu kami sudah antipenjajah dan antipenjajahan,” ujar KH Sahal.
Usai bersilaturahmi dengan warga PMDG, Jokowi beserta rombongan di antaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Jatim Soekarwo melakukan peletakan batu pertama menara baru Masjid Jami PMDG.(tim)