Ketua DPRD Sulut didampingi Wakil Ketua Stefanus Vreeke Runtu bersama Wenny Lumentut menerima kunjungan Himpunan Petani Cengkih (HPC) dan asosiasi Petani Cengkih Indonesia (APSI) pada Rabu (7/09) guna membahas harga cengkih local yang mulai anjlok harganya.
Setly Kohdong dari Asosiasi Petani Cengkih mengharapkan agar pemerintah segera menghentikan import cengkih. Karena hal itu sangat berdampak pada harga cengkih petani lokal yang semakin menurun.
“Petani resah, minta pemerintah cabut regulasi impor, juga cukai rokok naik penyebab harga cengkih anjlok. Jika aspirasi tak digubris petani akan demo besar-besaran minggu depan,” ungkap Kohdong kepada awak media usai pertemuan dengan pimpinan Deprov Sulut.
Tak hanya itu, Kohdong juga mengatakan harapan dari para petani cengkih agar DPRD dapat memperjuangkan harga cengkih bisa kembali normal, diatas Rp100.000 per kilogram karena saat ini harga cengkih berada di harga Rp 84.000.
”Jika harga cengkih terus menurun dan DPRD tak sanggup memperjuangkannya maka kami mengusulkan untuk mengganti sebutan gedung cengkih yang selama ini dipakai sebagai sebutan Gedung DPRD Sulut saat ini,” tegas Kohdong didampingi Ketua HPC Boy Tangkau. (antomochtar)