Inimanado – Edwin Silangen digoyang di Mabes Polri memunculkan beragam penafsiran termasuk diduga karena suksesi perebutan kursi Sekprov Sulut. Edwin Silangen sendiri dikabarkan adalah kandidat yang berpeluang besar menempati posisi Sekprov Sulut menggantikan SR Mokodimpit yang dipromosikan ke Depdagri. Sehubungan memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat dekat dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Dihampir setiap kesempatan saja, Edwin Silangen selalu mendampingi Gubernur.
Menurut salah satu Pengamat Pemerintahan Sulut Jhonny A Warouw, kasus hukum memang tidak ada yang kadaluarsa sebab setiap saat ketika diperkarakan maka bisa langsung diusut kembali. Desakan yang dilakukan para LSM di Mabes Polri dianggap hal yang wajar dan positif sehubungan menuntut adanya supremasi hukum ditegakan di bumi nyiur melambai. Hanya saja ini sangat disayangkan bila ada muatan yang lain dibalik penetrasi hukum ini. Dikhawatirkan hal ini sudah ditunggangi oleh pihak-pihak yang juga berburu kursi sekprov Sulut.
Menurut dia, para LSM berangkat untuk melaporkan kasus ini ke Mabes Polri Jakarta sejogjanya memerlukan anggaran yang cukup besar, sebab selain harus menaggung tiket pulang pergi Manado-Jakarta juga harus disediakan fasilitas tempat tinggal dan sarana transportasi serta uang makan dan uang jajan. Sehingga ada cukong atau donatur dibalik hal ini.
Lain lagi diungkapkan Richard Wowor SE salah satu aktivis Kota Manado. Menurut dia, soal ada dalang birokrat dibalik penetrasi kasus ini bukanlah sebuah masalah, karena yang paling mendasar bagaimana praktik mafia APBD di Pemprov Sulut dapat diberantas, sehingga memberikan efek jerah dan tidak terjadi lagi di pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw. Menurut Wowor lagi, orang-orang yang mendiami Kantor Gubernur Sulut masih orang-orang yang sama sehingga mata rantai ini harusnya diputus agar tidak menular ke generasi birokrat yang lain.(franni)