Inimanado – Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) jumat (10/06) kemarin sore menggelar Dialog Publik bertempat dibilangan Jalan Sam Ratulangi tepatnya disebuah café. Dialok Publik tersebut terkait dengan pemberantasan korupsi.
Dialog public yang dihadiri oleh aktivis anti korupsi serta masyarakat, Insan pers juga para pengunjung café yang dengan antusias menyimak dialog tyersebut.
Dialog tersebut dibawakan oleh salah satu motor penggerak Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) yakni DR Jerry Massie. Dalam dialog terungkap bahwafakta selang waktu 15 tahun terakhir 50,1 Triliun uang Negara yang dikorupsi, kemudian 1115 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi terpidana kasus korupsi, serta 1420 Pejabat yang menjadi terpidana kasus korupsi
Lanjut Massie, tercatat sepanjang Tahun 2015 lalu menurut data corruption perception Indeks (CPI) Indonesia menempati peringkat 88 dari 168 Negara. Sedangkan pada Tahun 2014 berada pada 117 dari 175 Negara.
Ketua GIAK DR Jerry Massie dalam dialog public mengatakan selain mengungkap data-data kasus korupsi yang ada di Indonesia serta mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Kkorupsi (KPK) sepanjang 2003-2013 KPK berhasil menyelamatkan 159 Triliun uang Negara.
“ Saya sangat mendukung pemiskinan dan penerapan hukuman mati untuk para Koruptor,” ungkap Massie yang juga salah satu pengajar FISIPOL Universitas Sam Ratulangi.
Lebih jauh dijelaskan Massie, perlu ada upaya pencegahan sejak dini terhadap korupsi yang diantaranya adalah, 1. Pendekatan hokum yang lebih tegas kepada pelaku korupsi, 2. Sosio kultur kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing untuk melakukan korupsi, 3. Pendekatan moralistic, 4. Edukasi sejak dini kepada generasi muda untuk bersikap anti korupsi.
“ empat hal ini sangat penting, terutama pendidikan serta pengenalan budaya anti korupsi sangat perlu ditanamkan sejak dini, kalau perlu dimasukan kedalam kurikulum sedini mungking, jelas Massie. (antomochtar)