Inimanado – Setelah dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengaku telah berkomunikasi dengan mantan Presiden PKS, Anis Matta. Dalam komunikasi itu, Fahri mengatakan jika Anis Matta memberi dukungan penuh pada dirinya. “Beliau suruh saya untuk banyak baca Alquran. Biar tenang katanya,” tegas Fahri, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 April 2016.
Dengan dukungan Anis Matta, kolega di internal PKS, kolega partai politik lain, hingga tokoh masyarakat, Fahri mengaku semakin bulat untuk terus melakukan upaya langkah hukum. “Apa yang terjadi di belakang ini pelan-pelan kami buka, karena saya kira ada operasi lain di belakang keputusan DPP. Operasi intelijen menjadikan persoalan saya bias dan berkembang,” kata Fahri.
Menurut Fahri, operasi intelijen ini menjadikan apa yang dilakukannya seolah-olah melawan pimpinan DPD. Hal ini terlihat dari awal bocornya dokumen pemecatan. “Padahal pembocoran dokumen dilakukan mereka,” tegas Fahri.
Fahri tidak habis pikir dengan perlakuan partai yang telah bersamanya selama 18 tahun lebih. “Menurut saya, memecat pembantu saja kan tidak boleh seperti itu. Ada pesangon. Ini enggak ada pesangon. Enggak ada etikanya sama sekali. Saya anggap ada pihak lain yang bermain. Naif kalau PKS membiarkan tindakan sekasar ini kepada orang lain,” tegasnya.(tim/Kejora-I)