Manado – Astaga hanya untuk makan dan minum saja di DPRD Sulut menghabiskan anggaran negara sebesar Rp 5 milyar. Angka ini sungguh fantastis dan merupakan suatu kebijakan pemborosan anggaran negara. Setiap anggota dewan dialokasikan sebesar 100.000 rupiah per hari, sehingga bila dikalkulasi dengan 45 anggota dewan hasilnya tembus 4,5 juta rupiah per hari. Selanjutnya secara keseluruhan tembus 5 milyar rupiah.
Anggota Komisi I bidang Politik dan Pemerintahan Deny Sumolang tak tanggung-tanggung mempertanyakan alokasi anggaran Makan Minum Legislator ini.
Apa kata masyarakat terkait alokasi anggaran ini? Salah satu akademisi Ronny Kasalang SH MH mengatakan, kebijakan dewan mengalokasikan anggaran makan minum tembus 5 milyar rupiah adalah pemborsan dan suatu hal yang tidak bermanfaat kepada rakyat. Bagi dia, alokasi makan minum hal yang biasa dialokasikan, tetapi bila hal ini sudah terlampau besar maka tidak efektif dan dapat dikatakan sebagai pemborosan uang negara.
Lain lagi ungkapakan yang dilontarkan oleh tokoh pemuda Manado Richard Wowor SE. Dia justru menilai adanya aroma penyimpangan di proyek MaMi ini DPRD Sulut ini. Bagi dia, makan minum dalam satu tahunpun dengan anggaran sebesar Rp 5 milyar rupiah terasa sangat besar, sehingga dugaan ada mark up harga makanan dan volume pengambilan ini patut dicurigai.
“Yang pasti anggaran makan minum sebesar ini adalah pemborosan anggaran. Ini tidak relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat yang tidak dijawab dalam pengalokasian anggaran, karena masih banyak beban beban provinsi yang belum tuntas direalisasikan,” ujar Wowor.(fran)