Manado – Untuk menghindari kasus narkoba yang dialami bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi Provinsi Sumatra terjadi di Sulut. Ketua bawaslu Sulut Herwyn Malonda MS MPd menghimbau agar dalam pemeriksaan kesehatan yang nantinya dilakukan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI), harus melibatkan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sebagaimana dijelaskan Herwyn melalui akun facebooknya. Berikut petikan ucapanya, “dalam upaya menghindari kasus Narkoba Kepala Daerah yang baru menjabat 1 bulan, sebagaimana terjadi di daerah Sumatera, Bawaslu Sulut menghimbau KPU Sulut untuk memerintahkan KPU Bolmong dan KPU Sangihe, agar supaya dalam kerjasamanya dengan IDI Sulut, utk melibatkan BNN Sulut dalam pemeriksaan test narkoba sbg salah satu persyaratan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2017. Dalam proses pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan, dihimbau kepada IDI Sulut utk membuka akses pengawasan bagi jajaran Panwas dalam melaksanakan tugasnya. Terima kasih. Salam Awas,”
Sebagaimana diketahui bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadimerupakan satu-satunya kepala daerah yang tersangkut kasus penyalahgunaan narkoba. BNN akan terus rutin menggelar tes urine terhadap kepala maupun pejabat daerah.
“Baru dia saja. Sejauh ini belum ada pejabat atau kepala daerah yang dilaporkan ke kami,” ujar Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi di kantor BNN, Selasa (15/3/2016).
Agar kasus seperti ini tidak terulang kata Slamet BNN akan melakukan gerakan masif dalam langkah pencegahan. Salah satunya dengan melakukan tes urine secara acak. “Kita akan dorong untuk melakukan tes urine kepada kepala daerah atau pejabat lainnya. Kalau kita tidak membicarakan pencegahan sama saja, pembiaran kepada masyarakat untuk berbuat salah, makan kami akan melakukan sosialiasi dan pencegahan secara masif,” tuturnya.
Lalu apakah pernah BNN mendapati penolakan tes urine baik dari pejabat atau kepala daerah?
“Sejauh ini kita belum menemui ada penolakan,” pungkasnya.
(fran)