inimanado.com, Amurang – Dikson Katiandagho (19), warga Kelurahan Malalayang Dua Lingkungan II Kecamatan Malalayang, diduga nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, meninggalkan catatan tanggal lahir dan kematiannya di dinding kamarnya, Kamis (14/5/2015) pagi. Lia Katiandagho (28), kakak korban yang hendak buang air kecil, sekitar pukul 05.15 wita mengatakan, ia curiga melihat kain sarung berwarna merah dari celah pintu yang terikat di bambu yang melintang dalam kamar tempat menggantung handuk dan pakaian. Apalagi, dirinya seharian tidak melihat adiknya keluar dari kamar. Saat itu dirinya mendorong pintu dan lihat dia (korban) terduduk berlutut dengan leher terikat kain sarung. Karena kaget, ia membangunkan suaminya Demsy Taru (29), untuk pergi meminta bantuan ke Chelsea Tinungki, tetangganya. Namun, saat diturunkan, adiknya sudah tidak bernyawa lagi. “Saya kaget lihat adik saya melakukan seperti ini,” katanya sedih. Lia menjelaskan, adiknya sempat duduk bercerita dengan teman-temannya di ruang tamu sampai larut malam. Dari dalam kamarnya, ia masih mendengar teman-temannya pamitan pulang. “Sejak malam itu perasaan saya sudah tidak enak, rupanya dia mau gantung diri,” tuturnya. Sebelum mengakhiri nyawanya. Korban sempat menulis tanggal kelahirannya serta tanggal kematian di dinding kamar, mirip seperti tertulis di batu nisan. Namun korban keliru menulis bulan kematian yang seharusnya bulan Mei, tapi tertulis bulan April, yang bertuliskan tanggal lahir : 22 01 1996, wafat tanggal : 14 04 2015. Diduga korban galau, sehari sebelumnya niatnya untuk bertemu istrinya yang memilih bekerja di Kota Bitung tidak kesampaian. Istrinya pergi meninggalkannya karena kebiasaannya yang sering menghirup lem adiktif dan tidak bekerja. Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol Dewa Made Palguna mengatakan, hasil pemeriksaan tim identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, hingga keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. “Tidak ada kekerasan di tubuh korban, tapi kami temukan 26 kaleng bekas lem adiktif di kamarnya,” ujar Palguna. (Yudi)
Related Articles
Elly Lasut Bebas Murni
Manado – “Kebenaran dapat disalahkan tapi tidak dapat dikalahkan” Sepenggal kalimat ini memang sangatlah teruji kebenarannya. Mantan Bupati Talaud d Elly E Lasut yang dipenjara kurang lebih hampir empat tahun dengan tuduhan dugaan korupsi di APBD Talaud, akhirnya terjawab dengan dikeluarkannya putusan MA No.741/K/PID.SUS membebaskan Elly E Lasut dari segala tuduhan kejaksaan. Dia mengaku, […]
Polisi Berseragam Dipukuli Oleh Kuli Bangunan di Manado
inimanado.com, MANADO – Anggota Polsek Singkil, Manado, Aipda Chirtorus Thomas Londoran (52) dikeroyok 10 kuli bangunan di Kelurahan Kombos Timur, Lingkungan V, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sabtu 9 Mei 2015 malam. Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, penganiayaan korban sudah ditangani Polsek Singkil. “Beberapa nama pelaku sudah dikantongi. Kasusnya masih diselidiki untuk mencari […]
Wagub Steven Ajak Bersinergi Berantas Kemiskinan di Sulut
Inimanado- Rapat Koordinasi Perencanaan pembangunan daerah dalam penanggulangan kemiskinan. Dalam menekan angka kemiskinan yang ada di sulut, BAPPEDA membentuk tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKD), serta berkonsolidasi dengan pemerintah provinsi sulut. Kegiatan yang di laksanakan di ruang rapat Bappeda sulut sekaligus pihak penyelenggara kegiatan senin (31/10) siang tadi, berjalan lancar. Hadir Wagub Sulut Steven Kandouw, […]