inimanado.com, Amurang – Serapan beras Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara sampai dengan April 2015 mencapai 1.200 ton. Masih rendahnya serapan tersebut karena harga dipasaran masih tinggi. “Dengan demikian para petani banyak yang menjual ke pasaran,” ujar Kepala Bulog Divre Sulut Yayan Suparyan, Selasa (12/5/2015). Suparyan menambahkan penyerapan tersebut berasal dari Minahasa dan Bolmong Raya. Untuk pembelian beras petani menuruti Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 7.300 per kilogram. Sedangkan untuk target penyerapan beras petani 2015 sebesar 17.000 ton. Jumlah tersebut optimis dapat tercapai.karena dibeberapa daerah masih akan panen. “Beberapa daerah akan panen, oleh karena itu kami optimis dengan target yang ada,” ungkapnya. Kendala yang dihadapi untuk penyerapan beras petani adalah cuaca tidak menentu, sehingga menurunkan beras produksi petani. Selain itu, persawahan yang ada di Sulut saat ini banyak yang beralih fungsi menjadi pemukiman maupun yang lainnya sehingga ikut mengurangi produksi beras petani.
Sedangkan daerah yang menjadi serapan beras adalah Bolaang Mongondouw, Minahasa dan Gorontalo. Untuk pembelian beras dari petani Rp7.300 per kilogram. Saat ini, stok beras Bulog Sulut mencukupi hingga beberapa bulan kedepan, karena beras dari daerah lain ikut memperkuat stok yang ada. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir dengan stok beras karena mencukupi. Jika persediaan berkurang, Bulog akan mengupayakan mendatangkan persediaan, sehingga stok beras mencukupi. “Beras yang ada di Bulog akan dipasok ke daerah yang membutuhkan,” katanya. Saat ini pengelolaan beras di Bulog menggunakan teori waduk, yaitu jika beras masuk, maka beras di stok lama harus yang dikeluarkan. ” Untuk ketentuan minimum stok regional sebanyak 3 kali. Hal ini ditetapkan untuk mengantisipasi panen setiap 3 bulan sekali,” ungkap Suparyan. Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Hanny Wajong mengungkapkan saat ini untuk beras di Sulut cukup tersedia di pasaran dengan harga yang normal. “Untuk beras sultan saat ini harganya Rp 9.250 per kilogram,” ungkapnya. Saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan beras di pasaran. Jangan sampai terjadi kekurangan stok, sebab hal itu bisa membuat kenaikan harga. (Yudi)