Minsel- Jalan Desa Tokin Kecamatan Motoling Timur yang rusak parah telah menyedot perhatian kalangan aktivis di wilayah Minahasa Selatan. Wanda Turangan Wakil Ketua LSM Aliansi Indonesia Kabupaten Minahasa Selatan mengharapkan supaya pemerintah kabupaten peduli dan memperhatikan jalan di Desa Tokin yang kerusakannya sudah berlarut-larut dibiarkan pemerintah. Karena mulai era bupati Drs RM Luntungan sampai era bupati Tetty Paruntu jalan desa Tokin belum juga diperbaiki.
Turangan yang juga tercatat sebagai guru SMA Negeri 3 Manado sekaligus dosen terbang di Universitas Terbuka Manado ini mengatakan, kemajuan dan pembangunan Desa Tokin adalah tanggung jawab pemerintah kabupaten, karena desa ini adalah salah satu desa formil milik Kabupaten Minahasa Selatan baik penduduknya maupun infrastrukturnya. Jalan rusak di desa ini telah menghambat lajunya perekonomian desa padahal desa ini memiliki banyak sekali potensi sumber daya alamnya baik dari sector perkebunan maupun pertambangan.
Dia juga mengharapkan agar pengalokasian anggaran jangan hanya terkonsentrasi pada wilayah Amurang centris tetapi harus dibagi secara merata pada daerah-daerah yang ada di pinggiran. Dia berpendapat lagi, salah satu penyebab sehingga desa-desa di wilayah pinggiran dan wilayah Minahasa Selatan Atas mendesak dilakukan pemekaran kabupaten (Kabupaten Minsela), karena pembangunan yang diprakterkan pemerintah tidak merata. Atau dalam arti desa di pinggiran Motoling dianaktirikan yang terindikasi pada jalan-jalan yang rusak tetapi tidak diperbaiki pemerintah.
“Kami sangat berharap jalan Desa Tokin diperbaiki karena sudah bertahun-tahun jalan ini rusak parah dan terlihat seperti sungai kering. Kalau pemerintah benar-benar menjalankan program pengembangan desa, tolong program ini diutamakan pada Desa Tokin,” ujar mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Manado. (c-va)