Berita Utama EKONOMI

Sulut – Gorontalo Siapkan Direksi Baru Bank SulutGo, Nasib Salibana Cs Diujung Tanduk

Jajaran Direksi Bank SulutGo foto bersama saat kunjungan anggota DPD RI
Jajaran Direksi Bank SulutGo foto bersama saat kunjungan anggota DPD RI

Inimanado – Nasib jajaran Direksi PT Bank SuluGo yang saat ditempati James Salibana cs boleh dibilang diujung tanduk, menyusul Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Gorontalo telah menyiapkan figur ekonom dan perbankan baru untuk ditempatkan di jajaran direksi Bank SuluGo.

Bocoran yang berhasil dirangkum wartawan inimanado.com, figur-figur tersebut mulai intens melakukan manuver dengan petinggi Pemprov Sulut. Bahkan ada yang coba-coba manuver dari jalur partai.  Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw sat diwawancarai inimanado.com di Hotel Sutan Raja mengatakan, manuver merupakan suatu hal yang biasa, namun semua ditentukan lewat fit and propertes dan calon-calon direksi ini nantinya diserahkan ke rapat umum pemegang saham yakni Pemprov Sulut, pemerintah kabupaten/kota di Sulut, Pemerintah Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota yang ada di Gorontalo. Juga Mega Corporasi karena perusahan ini juga adalah salah satu pemegang saham.

Sementara itu, PT Bank SuluGo diera kepemimpinan James Salibana boleh dibilang berhasil, sebab laba PT Bank SulutGo tahun 2016 ini naik drastis menjadi 113 milyar. Dirut PT Bank SuluGo James Salibana mengatakan, kinerja baik di Maret 2016 ini, berkat peran dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) terutama gubernur dan wakil gubernur yang sangat peduli mensuport peningkatan performance BSG dan juga pemegang saham lainnya yakni para bupati dan walikota se Sulut Gorontalo serta dukungan nasabah dan media.

Dijelaskan lagi Salibana, kinerja keuangan BSG per 31 Maret dibandingkan dengan tahun 2015 sebelumnya, yakni aset mengalami peningkatan 4,98 persen (dari 12,5 triliun tahun 2015 menjadi 13,2 triliun tahun 2016). Dana dana pihak ketiga meningkat sebesar 8,13 persen (dari 10,3 triliun menjadi 11,1 triliun). Kredit yang juga diberikan meningkat 9,43 persen yakni dari 7,8 triliun  tahun 2015 dan menjadi 8,5 triliun tahun 2016.(frani)