Berita Utama PENDIDIKAN

Prof Kumaat Dampingi Menristekdikti di Konferensi ASAIHL 2017

Rektor Dr Ir Ellen Joan Kumaat saat foto bersama Menristekdikti usai kegiatan konferensi ASAIHL 2017
Rektor Dr Ir Ellen Joan Kumaat saat foto bersama Menristekdikti usai kegiatan konferensi ASAIHL 2017

Inimanado- Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat menghadiri konferensi Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL) yang dibuka Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, berlangsung di Makassar, Rabu (17/05).

Dari informasi yang diperoleh, ASAIHL Conference 2017 bertemakan “Higher Education Challenges in Shaping The Nation Competitiveness”, serta Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah pada tahun ini.

Seperti dikatakan Menteri Nasir, bahwa konferensi internasional seperti ASAIHL patut diperbanyak, tidak hanya menjadi tempat diskusi yang baik dalam bidang pendidikan tinggi dan penguatan riset, tetapi juga menjadi spektrum yang kuat dalam memperkuat kesepahaman antar negara terkait relevansi sistem pendidikan di masing-masing Negara.

“Seperti kita ketahui, pendidikan terutama pendidikan tinggi adalah kekuatan untuk peningkatan kompetensi individu, kemajuan sosial masyarakat dan pengembangan budaya. Melalui pendidikan, kita menemukan tempat kita di dunia, memahami dunia, dan kita menumbuhkan saling menghargai antar sesama,” tuturnya.

Disisi lain, menurut Rektor Unsrat yang kerap disapa akrab Prof Kumaat, bahwa Konferensi ASAIHL 2017 dilaksanakan di Universitas Hasanuddin mulai dari tanggal 16–19 Mei 2017. Tema yang digunakan dalam konferensi ini ialah ‘Higher Education Challenges in shaping the nation competitiveness’. Serta, sub tema diantaranya, Access and equity in higher education ,Quality and relevance, Organizational health of higher education.

“Yah benar, saya menghadiri Konferensi ASAIHL 2017 yang di buka langsung Menristekdikti Mohamad Nasir. Serta, Saya sangat mengapresiasi sambutan dan peran Beliau dalam kolaborasi pendidikan tinggi antar Negara, juga pengembangan ekonomi di Indonesia,” ujar Prof Kumaat.

Mengutip sambutannya, pendidikan tinggi memberikan kontribusi yang cukup kuat dalam pengembangan ekonomi dan kualitas hidup yang didapatkan karena indikator positif ekonomi melesat tajam. Dalam persaingan global, kenaikan ekonomi setiap Negara ditentukan oleh pendidikan nasionalnya dan sistem inovasinya.

“Setiap aspek dari pendidikan tinggi yaitu mengajar, riset dan penguatan komunitas secara global adalah pusat pengembangan ekonomi. Pendidikan tinggi merupakan pusat pembaharuan perekonomian yang dibutuhkan untuk menjadikan manusia berdaya saing dan pengembangan sosial masyarakat,” ujarnya, melansir sambutan Nasir.
(*/dyL)