PEMERINTAHAN POLITIK

Perebutan Kursi Sekprov Sulut Panas

Siapkah yang nantinya mendapatkan otoritas Sekprov Sukrof Sulut setelah Drs SR Mokodongan
Siapkah yang nantinya mendapatkan otoritas Sekprov Sukrof Sulut setelah Drs SR Mokodongan

Inimanado – Setelah Gubernur Sulut olly Dondokambey  mengisyaratkan bahwa Sekprov Sulut Drs SR Mokdongan akan dipromosikan ke Pusat, telah memberi aroma baru di internal pejabat Sulut, sebab dengan begitu akan terjadi kekosongan kursi Sekprof. Terkait dengan hal ini sejumlah pejabat seinor mulai berburu untuk mendapatkan kursi tersebut.

Bocoran yang dirangkum wartawan inimanado.com, lobi-lobi pejabat senior mulai dilancarkan, termasuk melakukan berbagai manuver, termasuk melakukan strategi pendepatan via partai politik, via pertemanan maupun via ikatan persaudaraan.

Bahkan untuk memuluskan langkah-langkah menuju kursi tersebut, gerakan manuver lempar batu sembunyi tangan mulai dilancarkan dan kali ini yang kena batunya adalah Edwin Silangen MS. Pria yang masuk komuditas Minsel ini mulai digoyang dengan kasus dugaan korupsi makan dan minum (MaMi) di Setda Provinsi Sulut era Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang. Edwin Silangen masuk komuditas Minsel sehubungan istrinya Ivone Lombok berasal dari Kecamatan Kumelembuai.  Pihak-pihak yang menggoyang Edwin Silangen ini mengatasnamakan kelompok anti korupsi.

sejumlah generasi muda Sulut prihatin dengan kondisi ini. Mereka mengharapkan pihak-pihak yang menggoyang Edwin Silangen jangan hanya bermain opini hanya karena orderan. Kalau memang mereka ormas provesional harus main bukti dan data.

Diungkapkan generasi muda Sulut Olden Kansil, tudingan-tudingan yang bersifat opini adalah pembunuhan kareakter seseorang sehingga semua pihak harus mengedepankan asas pra duga tidak bersalah. “Jangan membangun opini tetapi kedepankan asas pra duga tidak bersalah, jangan kaitkan masalah MaMi dengan pencalonan Sekprof Sulut sebab ini adalah dua ranah yang berbeda. Soal hukum diserahkan sepenuhkan pada aparat hukum dan soal rekrutmen Sekprof itu adalah wewenang kementrian dalam negeri, “ ujar Kansil.

Edwin Silangen saat diwawancarai wartawan inimanado.com hanya tersenyum mencermati masalah ini. Dan dia memilih no komen ketimbang berpolemik dengan tuduhan tuduhan tersebut.(fran)