Berita Utama DINAMIKA DAERAH PEMERINTAHAN

Perayaan Nyepi Tahun Saka 1939 Buktikan Cinta Keberagaman Masyarakat Kota Manado

BeautyPlus_20170329015210_save
Pawai ogoh-ogoh

Inimanado- Cinta keberagaman Masyarakat Kota Manado terus-menerus ditonjolkan. Kuatnya toleransi antar umat beragama, Masyarakat khususnya Umat Hindu di Manado merayakan acara Dharma Santi menyambut Hari Suci Nyepi dan Tahun Saka 1939, yang berlangsung di lapangan Sparta Tikala, Kota Manado, Senin (27/03).

BeautyPlus_20170329015313_save
Suasana saat foto bersama menyambut perayaan hari raya Nyepi di Manado

Sebagaimana diketahui, acara diawali dengan upacara Tawur Kesanga yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, dengan lantunan berbagai persiapan umat Hindu untuk melakukan Catur Brata penyucian diri pada Hari Suci Nyepi Selasa (28/03) besok.

BeautyPlus_20170329015253_save
Tarian Cakalele Minahasa warnai pawai ogoh-ogoh

Dalam sambutan Walikota Manado G S Vicky Lumentut yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado Drs Rum Usulu, bahwa Pak Walikota mengajak umat Hindu di Kota Manado untuk semakin meningkatkan kepedulian sosial sebagai warga Kota Manado.

“Mari kita saling berbagi, saling menolong, saling meneguhkan, saling menghormati dan menghargai, saling mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain, membawa kedamaian yang dilandasi ketulusan dan kemurnian hati dan saling memberi diri kita untuk menjadi berguna bagi orang lain tanpa memandang latar belakang,” tutur Usulu, melansir sambutan tertulis Walikota Manado.

Lanjut dikatakannya, melalui perayaan Dharma Santi dalam rangka Hari Suci Nyepi, Walikota GSVL berharap sikap toleransi serta hubungan dengan sesama warga Kota Manado lainnya dapat berjalan harmonis, sehingga tercipta kedamaian dan ketenteraman ditengah-tengah masyarakat kota yang majemuk.

“Saya juga berharap, semangat perayaan Dharma Santi dapat memotivasi umat Hindu di Kota Manado untuk tampil terdepan dan aktif dalam mengisi pembangunan di kota ini. Mari bersama-sama kita bergandengan tangan berdoa dan bekerja bagi kebaikan kota Manado menuju Manado Cerdas yang semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Sekda Usulu melepas para peserta pawai Ogoh-Ogoh. Menariknya, pawai yang mengambil start dan finish di lapangan Sparta Tikala itu, menampilkan keberagaman agama dan budaya. Dibarisan depan, ada drum band dari Hang Tua, kemudian Paskibraka pembawa bendera merah putih, selanjutnya tarian kabasaran Minahasa Cakalele, barongsai, musik bambu serta simbol pemuka agama di Kota Manado.

Dari informasi yang diperoleh, pawai yang berlangsung meriah itu, terdapat tiga ogoh-ogoh yang merupakan simbol kejahatan yang dipikul para pemuda Hindu. Diiringi pula barisan perempuan yang membawa hasil bumi diatas kepalanya.

Nampak hadir, Dandim 1309 Manado Letkol Arm Johanis Toar Pioh, Pembina Bimbingan Masyarakat (Pembimas) Hindu Kemenerian Agama Propinsi Sullawesi Utara Nengah Koko, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ir Suryano MT, Ketua PHDI Kota Manado Drs Ida Bagus Ketut Alit MPd, Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado, Ketua Panitia Kolonel Putra Widyastama, serta beberapa pejabat Perangkat Daerah Pemerintah Kota Manado.
(*/dyL)