Berita Utama PENDIDIKAN

BEM FEB Unsrat Gelar Seminar. Pak Pietra: Revolusi Mental Sangat Diperlukan..!

Kombes Pol Pietra Ratulangi saat memaparkan penjelasannya
Kombes Pol Pietra Ratulangi saat memaparkan penjelasannya

Inimanado- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggelar Seminar dengan Tema: Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Sub tema: Langkah Awal Menuju Bangsa Besar.

Seminar berlangsung di ruang aula serbaguna FEB Unsrat, menghadirkan tiga narasumber. Diantaranya, Kombes Pol Pietra Ratulangi (Direktur Reskrimum Polda Sulut), Dennij Mandeij, SE,M.Si (Dosen FEB Unsrat) dan Amas Mahmud, S.IP (Sekretaris KNPI Manado). Kegiatan ini dibuka langsung Dekan FEB Unsrat Manado, Dr. Herman Karamoy Ak, M.Si, Selasa (25/10).

Menurut Direktur Reskrimum Polda Sulut yang di sapa akrab Pak Pietra menjelaskan bahwa, Revolusi Mental telah dijalankan institusi kepolisian dan program tersebut patut disukseskan seluruh elemen masyarakat, khususnya di Sulawesi Utara.

‘’Revolusi Mental perlu dijalankan disegala aspek, baik itu penegakan hukum seperti yang dilakukan polisi secara institusi maupun pribadi, maupun masyarakat umumnya. Karena memang perubahan itu membutuhkan langkah-langkah yang jelas, kami mulai mewujudkan semangat Revolusi Mental melalui pembinaan juga pada masyarakat, mengurangi kriminalitas, menjalankan hukum secara benar dan menjadi pengayom masyarakat,’’ jelas Pak Pietra.

Suasana Seminar di ruang aula serbaguna FEB Unsrat Manado
Suasana Seminar di ruang aula serbaguna FEB Unsrat Manado

Pada kesempatan yang sama Dennij yang menyoroti tema Revolusi Mental dari aspek perubahan postur ekonomi di Negara Indonesia yang mulai mengalami pembenahan serta perbaikan. Menurutnya, kebijakan pemerintah pada sektor ekonomi dan kesejahteraan rakyat pun membutuhkan partisipasi publik untuk mewujudkannya.

‘’Berbagai metode pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan, termasuk didalamnya berkaitan dengan kebijakan disektor ekonomi. Mulai era sebelum kemerdekaan, era kemerdekaan, hingga pasca reformasi memang perubahan sektor ekonomi kita di Indonesia mengalami fluktuasi, sehingga penting masyarakat memberikan partisipasinya dalam pembangunan ekonomi. Hal itu bisa dilakukan masyarakat melalui pemberdayaan potensi masyarakat dengan usaha kreatif yang muncul dari masyarakat,’’ tutur Dennij.

Sementara itu Sekretaris DPD KNPI Manado Amas Mahmud menyentil tema Revolusi Mental dalam konteks akademik yakni, perlu adanya revolusi intelektual yang dilakukan mahasiswa dalam rangka merubah paradigmanya sehingga menjadi mahasiswa yang benar-benar kritis, progresif dan inovatif.

‘’Di erah persaingan globalisasi saat ini, ancaman terhadap mahasiswa dan pemuda begitu terbuka, baik melalui adanya paham hedonisme dan konsumtif serta meluasnya penyakit malas. Adanya hal-hal itu ikut menyandera mahasiswa sehingga menjadi tidak kritis dan progresif lagi, sehingga dalam menghadapi hal tersebut perlu adanya semacam lompatan dalam pengembangan pengetahuan melalui revolusi intelektual. Karena perubahan dan revolusi apapun bentuknya, ia terlahir dari kesadaran,” ujar Amas.

Lanjutnya, Mahasiswa perlu menjaga semangat tentang pentingnya membaca, berdiskusi dan menulis, dengan begitu Revolusi Sosial yang merupakan konsep pembangunan berkelanjutan akan terwujud secara perlahan,” pungkas Amas yang juga alumni Fisip Unsrat itu. (dyL)