
Manado – Perebutan kursi Ketua KONI Manado sangatlah seksi dinikmati, sebab bertebaran tokoh tokoh sentral menjagokan kandidat masing-masing. Calvin Kastro salah satu kontestan di kawal ketat sahabat sahabat akrab elit Gerindra Sulut. Dan kontestan yang lain adalah Wakil Walikota Manado Richard Sualang yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Manado aktif.
Hal ini memunculkan beragam pendapat dari tokoh tokoh kritis Sulut yang mengatakan bahwa perebutan Ketua KONI Manado periode 2025 saat ini adalah gambaran pertarungan PDIP (Merah) dan Gerindra (putih) sudah di tabuh.
Hal ini dikemukakan tokoh [emuda Sulut Rio Ngantung SH yang mengatakan bahwa perebutan Ketua KONI Manado menandakan bahwa gendering perang PDIP-Gerindra sudah di tabuh. Sebab PDIP dan jajarannya tidak akan membiarkan Richars Sualang bertarung sendiri karena dia sebagai Wakil Walikota Manado dan Ketua PDIP Manado. Dan hal itu juga berlaku pada Calvin Kastro yang merupakan elit Partai Gerindra Sulut.
“Lihat saja waktu mendaftar dia diapit oleh kader kader PDIP. Sehingga dia bertarung sebagai representasi PDIP. Hal ini juga nampak pada Calvin Kastro yang tidak lain adalah Pengurus Gerindra Sulut bahkan waktu mendaftar dia diapit oleh tokoh tokoh sentral yang kerja sebagai staf khusus Gubernur Sulut,” ujar Ngantung yang juga beraktivitas sebagai pengacara.
Ketua LSM Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) Tommy Turangan SH juga berpandangan yang sama. Ia mengatakan bahwa pertarungan ini sarat pertarungan politis, sebab ada sejumlah elit di Pemerintah Provinsi Sulut ful support Calvin Kastro. Padahal masyarakat tahu bersama bahwa Gubernur Sulut Yulius S. Komaling (YSK) adalah Ketua Gerindra Sulut. Elit Pemerintah Provinsi yang dimaksudkan Turangan antaranya Recky H Langie (RHL) dan Christian Yokung yang tidak lain adalah staf khusus Gubernur Sulut.
Sedangkan rivalitas yang satunya adalah Richars Sualang adalah Ketua PDIP Kota Manado yang juga Wakil Walikota Manado. “Situasi ini menarik dan kita nikmati dan lihat saja proses dan akhir akhirnya,” ujar Turangan yang terkenal fokal baik di Sulut maupun di nasional.
Lain lagi ungkapan Ketua INAKOR Sulut Rolly Wenas yang mengharapkan proses kompeteisi KONI Manado ini dijauhkan dari unsur unsur KKN. “Yah kami aktivis anti korupsi sangat berharap ini bebas dari suap maupun gratifikasi, terlebih yang maju salah satunya adalah pejabat public sebagai Wakil Walikota Manado,” ujar Wenas yang berharap kompetisi Ketua KONI Manado mengedepankan prinsip bebas KKN. “Silahkan kompetisi karena semua figure yang mendaftar membawa motivasi perubahan, namun harus hindari KKN, sebab bila ini terjadi maka akan berhadapan dengan kami pegiat anti KKN,” tegas Rolly Wenas. (rel-28)

