inimanado.com, Amurang – BPK-RI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Sulut TA 2014, mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Hal itu disampaikan Auditor Utama Keuangan Negara BPK-RI Sjafrudin Mosii SE MM, dalam rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Sulut, Jumat (05/6), di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulut. Mosii mengatakan, BPK-RI Perwakilan Sulut telah melaksanakan pemeriksaan atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014 sejak 6 April sampai dengan 25 Mei 2015. Pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Pemeriksaan tersebut meliputi pendapatan dengan realisasi sebesar Rp 2,23 triliun dari anggaran sebesar Rp. 2,38 triliun; total aset sebesar Rp 4,50 triliun kewajiban sebesar Rp 142,71 milyar dan akuitas sebesar Rp 4,36 triliun, jelas Mosii. Mosii menyebutkan, hasil pemeriksaan BPK secara keseluruhan mengungkapkan sebanyak 31 temuan, yakni sebanyak 12 temuan merupakan kelemahan dalam desain dan penerapan system pengendalian intern, dan sebanyak 19 temuan terkait dengan kepatuhan per-undang-undangan. Ia juga menyebutkan, dalam laporan BPK No. 14.A/LHP/XIX.MND/07/2014 tanggal 23 juli 2014, BPK menyatakan, Opini WDP atas neraca Pemerintah Provinsi Sulut per 31 Desember 2013. Namun pada Tahun 2014. Pemprov Sulut telah melakukan perbaikan atas masalah-masalah yang terjadi di TA 2013 lalu. Hasil pemeriksaan tersebut diatas memberikan dasar yang memadai bagi BPK untuk menyatakan pendapat atau opini. Dasar pertimbangan kami dalam menetapkan opini dalam LHP atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014 yang telah kami serahkan antara lain adalah opini dan tingkat planning materiality atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014, serta berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi atas pengendalian intern pemerintah, dan kepatuhan terhadap peraturan per-undang-undangan. Oleh karena itu dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana di uraikan diatas, BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD Provinsi Sulut TA 2014, tandas Mosii. Gubernur mengatakan, predikat opini WTP yang diraih oleh Pemprov Sulut di TA 2014, telah menjadi tekad, komitmen dan konsistensi dalam penyelenggaran pemerintahan yang baik sesuai undang-undang yang berlaku. Sarundajang menyampaikan terima kasih kepada pihak BPK yang telah melaksanakan pemeriksaan atas laporan keuangan pemprov sulut TA 2014. “Kita bersyukur mempu melaksanakan tugas dengan baik, Kita mendapatkan kembali sesuatu yang hilang di tahun 2014 lalu, tidak mudah mempertahankan keberhasilan, mencapainya lebih mudah, semua harus belajar dari pengalaman agar kelalaian tidak terjadi lagi,” ujar SHS. Kedepan dirinya mengingatkan agar jajaran Pemprov Sulut meningkatkan kinerja, karena penilaian dari BPK akan lebih ketat. Pejabat pengelola keuangan di tiap SKPD harus meningkatkan kompetensi, pengawasan internal harus diperkuat, Pemprov Sulut tetap akan membangun koordinasi dengan seluruh stakeholders terkait dalam pemberantasan korupsi. Turut hadir Wagub Dr Djouhari Kansil MPd, Unsur Forkopimda Sulut, Sekprov Ir Siswa R Mokodongan, Kepala perwakilan BPK Sulut Andy kangkung Lologau, serta pejabat teras lingkup Pemprov. (Yudi)
Related Articles
Calon Independen Minim Peminat
inimanado.com, AMURANG – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menggelar Sosialisasi pencalonan Bupati dan Wakil Bupati kepada Partai Politik dan potensi calon perseorangan atau biasa disebut independen tahun 2015 yang digelar di Kantor KPUD Minsel, Jumat (5/6/2015). Meski berlangsung lancar, hanya saja sosialisasi yang lebih ditujukan kepada calon independen minim peminat. Pantauan […]
Masyarakat Tumpah Ruah Kejalan Pada Reses III James Karinda
Inimanado.Com – Momentum reses dimanfaatkan betul-betul oleh anggota DPRD Sulut. Masa istirahat kerja DPRD untuk bertemu dengan konstituen di daerah pemilihannya masing-masing, anggota legislator menyerap aspirasi dan keluhan yang dialami warga setempat. Ketua Komisi IV DPRD Sulut James Karinda mengatakan, reses anggota DPRD di akhir tahun ini tidak lain dimanfaatkan untuk menampung aspirasi dan keluhan […]
Pedagang Sebut Dirut Dirut Lama PD Manado Penyebab Utama Masalah Pasar
INIMANADO – Direktur direktur utama kepemimpinan lama akhirnya disebut aktor utama penyebab timbulnya masalah di PD Pasar Manado. Hal ini terungkap dari hasil pertemuan pedagang dengan jajaran direksi PD Pasar Manado pada Sabtu akhir pekan lalu. Pertemuan ini terjadi akibat adanya keberatan pedagang yang mengeluh uang restribusi meningkat naik. Dimana mereka biasanya hanya membayar 30 […]