Inimanado- Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, khususnya Fakultas Teknik (Fatek) dibawah kepemimpinan Dekan Prof Dr Ir Jefrey I Kindangen DEA, akhirnya sukses menggelar acara puncak Dies Natalis ke-53 yang berlangsung di gudung auditorium Unsrat, Kamis (28/09).
Pada kesempatan itu, dalam sambutan Dekan Fatek, bahwa usia 53 tahun adalah sebuah perjalanan yang cukup panjang bagi suatu institusi pendidikan tinggi teknik yang pertama dan terkemuka di Sulawesi Utara dengan berbagai dinamika dan kedewasaan.
“Kita perlu mengintrospeksi apa yang telah kita buat dalam proses mendidik dan mengajar mahasiswa kita meningkatkan kualitas mereka. Merayakan Dies Natalis saat ini merupakan salah satu momen yang tepat bagi kita untuk berefleksi tentang apa yang telah kita buat atau capai pada masa lalu, kondisi pada masa sekarang serta harapan kita pada masa mendatang,” ujar Kindangen.
Sementara itu, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen J Kumaat M.Sc DEA mengatakan, dengan Tema ‘Semangat Kemandirian Untuk Menjadi Yang Utama’. Percepatan peningkatan kualitas SDM selain penguasaan teknologi menjadi syarat mutlak untuk peningkatan daya saing dan percepatan proses industrialisasi. Dewasa ini menjadi tantangan bagi institusi pendidikan untuk menghasilkan SDM yang unggul dan memiliki kemandirian.
Prof Kumaat sapaan akrab mantan Dekan Fatek ini berharap, dengan Dies ke 53 ini kiranya dapat membuka mata kita sekalian bahwa dengan dinamika science dan tecnology sekarang ini Fakultas Teknik dapat segera memposisikan diri sebagai ‘Center of Exellence’ melalui langkah – langkah strategis dalam meningkatkan kemampuan SDM Iptek yang memiliki jiwa entrepreneurship atau technopreneurship dan pengembangan Iptek melalui pengembangan pusat riset unggulan yang berbasis pada kemampuan sumber daya lokal. “Terus ciptakan SDM berdaya saing,” harap Prof Kumaat.
Pada kesempatan yang sama Walikota Manado melalui Sekretaris Daerah Drs Rum Usulu menjelaskan, bahwa menjadi pandai bukanlah hal soal kemampuan untuk menghafal, bernalar dan menghitung. “Pendidikan bukanlah soal bagaimana mencetak lulusan sebanyak banyaknya namun tentang bagaimana kita mendidik generasi muda agar mampu mandiri dan menghargai hidup dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya,” tandas Usulu.
(*/dyL)