PEMERINTAHAN

3 Kebakaran Terjadi di Manado Dalam Sehari

Rumah di Kelurahan Pall Dua Dilalap Si Jago Merah
Ilustrasi Rumah Terbakar

inimanado.com, Amurang – 3 kebakaran terjadi dalam rentang waktu yang hampir bersamaan di Manado. 22 rumah tinggal dan satu laboratorium sekolah, dilalap sijago merah, Kamis (21/5/2015). Kebakaran pertama terjadi di Kelurahan Malalayang Dua Lingkungan VII Kecamatan Malalayang. Rumah milik keluarga Wahid Sugeha yang dikontrak keluarga Tahir Ahmad (30), terbakar bagian atapnya, sekitar pukul 13.30 WITA. Diduga api berasal dari korsleting listrik yang menyebabkan terjadi bunyi ledakan yang keras. Bersama penghuni rumah lainnya, Rafika Husna (28) dan Lussy Minggu (34), Tahir mengecek ke luar rumah dan melihat asap membumbung dan disertai kobaran api di bagian atap. Beruntung teriakan minta tolong mereka direspon warga sekitar. Api berhasil dipadamkan dengan menggunakan peralatan seadanya, sebelum menjalar ke bagian rumah lainnya. Hanya berselang setengah jam kemudian, sijago merah kemudian berkobar di Kelurahan Wenang Selatan Lingkungan IV Kecamatan Wenang. Kali ini, laboratorium komputer milik SMA Rex Mundi Manado yang terbakar. Saksi mata, Geraldus Saroinsong dan Steven Tumewu, guru di sekolah tersebut yang sedang mengajar, melihat asap dari dalam laboratorium. Tak lama kemudian api menghanguskan seisi bangunan di dalam ruangan itu. 2 mobil pemadam kebakaran (damkar) akhirnya berhasil memadamkan api yang diduga dari korsleting dari tiang listrik di belakang bangunan.  Api dari kabel lalu merembet masuk ke dalam laboratorium. Kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta. Di waktu bersamaan, saat regu damkar sedang memadamkan api di persekolahan milik Yayasan Rex Mundi ini, kebakaran besar terjadi di Kelurahan Tuminting Lingkungan III Kecamatan Tuminting, sekitar pukul 14.00 WITA. 3 rumah permanen dan 18 rumah semi permanen milik 21 keluarga yang berjumlah dari 85 orang, harus kehilangan tempat tinggal yang ludes terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, namun kerugian yang diderita diperkirakan sekitar Rp750 juta. Kebakaran ini sendiri diduga berasal dari terbakarnya stop kontak lemari es di rumah keluarga Maxi Kaakung. Api lalu menyambar dinding rumah yang terbuat dari tripleks dan membesar dan merembet ke rumah warga lainnya. Cuaca panas dari terik matahari serta angin yang bertiup, berperan sijago merah makin besar dan sulit dikendalikan. Kebakaran itu membuat Pemerintah Kota Manado harus mengerahkan seluruh armada mobil damkar yang dimiliki. Satu jam kemudian api baru berhasil dijinakkan. Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi mengatakan sudah menurunkan tim identifikasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tiga lokasi kebakaran untuk mencari penyebab kebakaran itu. “Dugaan awal kebakaran akibat korsleting listrik, tapi semuanya masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Sunarto. (Yudi)