Berita Utama

Investor Jepang Siap Tangani Pengolahan Sampah dan Infrastruktur Jalan

Pertemuan pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utaradengan pihak investor Jepang
Pertemuan pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utaradengan pihak investor Jepang

Inimanado — Jaminan stabilitas keamanan dan birokrasi perijinan tidak dipersulit telah menjadi daya tarik tersendiri pihak investor asing untuk membangun kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Baru baru ini pihak investor dari Negeri Sakura Jepang menawarkan konsep kerjasama dalam penanangan pengelolaan sampah dan pembangunan infrastruktur jalan.

Pertemuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara dengan investor Jepang
Pertemuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara dengan investor Jepang

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara pada Senin, (4/6) kemarin menerima kunjungan Investor Jepang. Tujuan kedatangan mereka ke Sulut menawarkan konsep kerja sama dalam pengelolaan sampah menjadi energy dan pembangunan infrastruktur jalan. Dan Dinas PU Provinsi Sulut dan Dewan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sulut yang mendapat mandat dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk ikut dalam pertemuan dengan Investor Jepang tersebut.

“Investor Jepang yang datang berjumlah lima orang berasal dari Fukuoka, Jepang, mereka tertarik proyek infrastruktur khususnya jalan dan pengolahan sampah menjadi energi,” jelas Kadis PMPTSP Daerah Provinsi Sulut, Henry Kaitjili, kepada wartawan inimanado.com belum lama ini.

Keseriusan dalam kemitraan ini, pihak investor Jepang telah mengunjungi beberapa tempat termasuk lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Bitung dan tempat Pengolahan Sampah di Wori.
“Investor Jepang tertarik untuk berinvestasi di Sulut khususnya infrastruktur jalan yakni tol Minut-Bitung, jalan Minut-Tomohon dan ada beberapa ruas jalan,” ujar Henry Kaitjili yang sebelum menjabat Kadis PMPTSP Daerah Sulut, bertugas di Kementrian Luar Negeri RI selama 26 tahun.

Kaitjili memaparkan lagi, tertariknya investor asing berinvestasi di Sulut didorong dengan birokrasi perijinan Pemprov Sulut tidak berbelit belit. Hal ini sesuai dengan visi Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang menghendaki perijinan perijinan investasi dipermudah. Selain masalah perijinan yang tidak rumit factor stabilitas keamanan juga salah satu daya tariknya. (ran)